Kenapa Saham di Asia Merosot Pasca Presiden Amerika Serikat Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden 2024

Kabar tersebut memicu mayoritas pasar saham di Asia untuk merosot. Pekan ini seharusnya menjadi pekan yang tenang karena minimnya agenda ekonomi.
Selama sepekan ke depan, pasar keuangan tidak akan banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi penting. Di awal pekan ini, terdapat rilis data investasi asing langsung dan data jumlah uang beredar (M2) di dalam negeri.
Baca Juga:
Sedangkan China juga akan merilis data investasi asing langsung, meskipun terdapat kemungkinan bahwa rilis data tersebut dapat dijadwal ulang.
Agenda ekonomi lainnya adalah rilis data pemesanan barang tahan lama (durable goods order) AS, serta rilis data pertumbuhan ekonomi AS (Q2) dan data inflasi konsumen AS di akhir pekan. Dalam situasi minimnya katalis pasar pada sepekan depan, maka pasar keuangan berpeluang untuk bergerak sangat fluktuatif.

Tragedi Kemanusiaan: 12 Hari Terakhir 1.000 Warga Lebanon Tewas Dihabisi Israel

Mayoritas Bursa Di Asia Melemah, IHSG Masih Mampu Dibuka Menguat

Saham di Asia Tenggara Kompak Menghijau, IHSG Naik 1,51% Pekan Ini

Tekanan Biden pada Netanyahu untuk Segera Selesaikan Pembicaraan Gencatan Senjata

Bursa Asia Bangkit dari Kenaikan, IHSG Ikut Naik ! Namun, Awas Jebakan Batu
