2 Lansia Israel yang Diculik di Jalur Gaza Dibebaskan Hamas

Andy Liany - Selasa, 24 Oktober 2023 10:30 WIB
2 Lansia Israel yang Diculik di Jalur Gaza Dibebaskan Hamas
Internet
bulat.co.id -JALUR GAZA | Dua wanita lansia Israel yang sempat diculik di Jalur Gaza dan ditahan sebagai tawanan oleh Hamas akhirnya dibebaskan pada Senin (23/10/23).

Dua wanita yang dibebaskan adalah Yocheved Lifshitz (85) dan Nurit Cooper (79), yang dievakuasi dari Gaza melalui perbatasan Rafah ke Mesir.

Advertisement

Kedua wanita ini beserta suami diculik dari rumah mereka di kibbutz Nir Oz dekat perbatasan Gaza selama serangan brutal yang dilancarkan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober. Sayangnya, suami mereka, yang berusia 83 dan 84 tahun, tidak dibebaskan.

Baca Juga:

"Meskipun tidak ada kata yang bisa menggambarkan leganya kami sekarang bahwa dia selamat, saya akan tetap fokus pada usaha untuk membebaskan ayah saya dan semua orang lainnya. Sekitar 200 orang yang tak bersalah masih ditawan di Gaza," kata Sharone Lifschitz, putri Lifshitz, dalam pernyataan tertulis, dikutip dariAssociated Press.

Baca Juga :Gaza Dioperasi Tanpa Dibius">Stok Obat Menepis, Pasien di Gaza Dioperasi Tanpa Dibius

Lifschitz, seorang seniman dan akademisi yang berbasis di London mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya adalah aktivis perdamaian. Ayahnya sering mengemudikan mobil ke perbatasan Gaza untuk membawa warga Palestina ke Yerusalem Timur guna mendapatkan perawatan medis.

Pembebasan ini tampaknya diberikan oleh Hamas tanpa adanya tuntutan atau pertukaran apapun. Ini terjadi beberapa hari setelah seorang wanita Amerika dan putrinya juga dibebaskan oleh kelompok tersebut.

Diperkirakan Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza telah menculik sekitar 220 orang, termasuk sejumlah warga negara asing. Ketegangan meningkat antara Israel dan Hamas, dengan Israel bertekad untuk menghancurkan Hamas, sementara pejuang yang didukung oleh Iran di seluruh wilayah memperingatkan tentang eskalasi yang lebih besar, termasuk serangan terhadap pasukan Amerika yang ditempatkan di Timur Tengah jika invasi darat dilakukan di Gaza.

Amerika Serikat telah menginstruksikan Hezbollah yang didukung oleh Iran di Lebanon dan kelompok lainnya untuk tidak ikut campur dalam konflik ini. Israel dan Hezbollah hampir setiap hari terlibat dalam pertukaran tembakan melintasi perbatasan Israel-Lebanon, sementara pesawat tempur Israel telah meluncurkan serangan di Tepi Barat yang diduduki, Suriah, dan Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan serangan roket dan serangan drone oleh milisi yang didukung oleh Iran terhadap pasukan Amerika di Irak dan Suriah.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru