Bom Bunuh Diri Pakistan Tewaskan Puluhan Orang, ISIS Diduga di Balik Serangan Itu
Pemimpin partai, ulama Fazlur Rehman, memulai kehidupan politik sebagai tokoh Islam garis keras, namun kemudian telah melunakkan citra publiknya dalam upaya untuk menjalin aliansi dengan partai-partai sekuler di kiri dan kanan.
Baca Juga:
Sebab, dengan kemampuan memobilisasi
puluhan ribu siswa madrasah, partainya tidak pernah mendapatkan dukungan yang
cukup untuk kekuasaannya sendiri.
Pakistan telah mengalami peningkatan
serangan militan sejak Taliban kembali berkuasa di negara tetangga Afghanistan
pada tahun 2021.
Kelompok Taliban yang tumbuh di
Pakistan, adalah Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebagian besar kegiatannya
adalah melawan pejabat keamanan, termasuk petugas polisi.
Baca Juga :44 Orang Tewas dalam Insiden Bom Bunuh Diri Saat Pertemuan Politik di Pakistan
Pada bulan Januari, seorang pembom
bunuh diri yang terkait dengan Taliban Pakistan meledakkan dirinya di sebuah
masjid di dalam kompleks polisi di kota barat laut Peshawar, menewaskan lebih
dari 80 petugas.
Serangan militan telah difokuskan di
daerah-daerah yang berbatasan dengan Afghanistan. Islamabad menuduh beberapa
serangan direncanakan di Afghanistan, tetapi dibantah Kabul.
Korban Tewas Bom Bunuh Diri Pakistan Bertambah
Korban tewas akibat serangan bom
bunuh diri di Pakistan pada pertemuaan partai politik, bertambah jadi 63 orang
pada Kamis (3/8/2023) WIB. Korban terluka yang masih dalam perawatan menjadi
123 orang.
Serangan bom bunuh diri terhadap kegiatan partai politik menjelang pemilihan umum itu menimbulkan kekhawatiran publik, terkait keamanan menjelang pemungutan suara pada November mendatang.