Delman di Pemalang Terpinggirkan Perkembangan Zaman
Baca Juga:
Disamping sudah banyaknya kendaraan bermotor sekarang ini, juga karena adanya peraturan yang berlaku tentang pengoperasian dokar, terutama di Kota Pemalang.
Salah satu tukang dokar atau andong yang masih bertahan adalah Wasmo (60). Warga Paduraksa ini menuturkan, sudah menjalani pekerjaan menjadi kusir dokar pada sekitar tahun 1975-an. Ia menlakoni profesi ini saat dirinya masih remaja.
"Masa kejayaan Dokar dahulu itu, narik satu hari cukup buat biaya hidup satu minggu. Sekarang tinggal nunggu rejeki dari orang yang masih mau menggunakan jasa angkutan Dokar," katanya, Jumat (3/3/2023).
Wasmo biasa mangkal di Pasar Paduraksa sejak pagi hari. Biasanya para pedagang yang membawa dagangannya ke pasar pagi Kota Pemalang adalah orang-orang yang masih setia menjadi pelanggannya.
Ketika penumpang dokarnya dirasa sudah cukup, barulah kereta kudanya beringsut pelan, menapaki jalanan aspal dari Paduraksa hingga ke Pasar Pagi Kota. Sekitar 6 kilometer dokarnya menempuh jalan.
"Sulit sekarang Mas ndokar (narik dokar). Sudah penumpang tak tentu, rumput dan bekatul buat pakan kudanya juga mahal," katanya.