Pengasuh Panti Asuhan di Batam Diduga Cabuli Anak Asuh, Diseret Warga ke Polsek

Redaksi - Kamis, 08 Agustus 2024 15:13 WIB
Pengasuh Panti Asuhan di Batam Diduga Cabuli Anak Asuh, Diseret Warga ke Polsek
Ilustrasi
bulat.co.id - BATAM| Seorang pengurus panti asuhan di Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), diseret paksa masyarakat ke kantor Polsek Galang.

Pengurus panti asuhan berinisial S itu diseret warga karena diduga mencabuli anak asuhnya yang berumur 11 tahun sebanyak 4 kali.

Advertisement

Kapolsek Galang Iptu Alex Yasral dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut terungkapnya kasus pencabulan itu bermula dari laporan polisi yang masuk ke Polresta Barelang.

Baca Juga:

"Benar, jadi bermula ada laporan ke Polresta Barelang adanya tindak pidana pencabulan. Setelah menerima laporan penyidik ke TKP di panti asuhan tersebut dengan tujuan mengambil korban untuk dilakukan visum. Pengambilan korban korban juga menggunakan skenario mau beri bantuan untuk anak itu," kata Alex, Kamis (8/8/2024).

Saat korban dibawa oleh penyidik, masyarakat sekitar pada sore hari mengetahui kejadian dugaan pencabulan tersebut. Kemudian masyarakat ramai-ramai mendatangi panti asuhan tersebut pada Rabu (7/8) malam.

"Cuman penyidik belum bisa mengamankan diduga pelaku. Karena menunggu bukti visum. Tiba-tiba masyarakat sekitar tahu ada kasus pencabulan terhadap anak asuh di panti asuhan tersebut. Kemudian oleh warga diamankan dan dibawa ke Polsek," ujarnya.

Pengurus panti asuhan berinisial S itu kemudian dibawa paksa oleh warga. Polisi kemudian mengamankan diduga pelaku dari warga.

"Pelaku kemudian kami amankan. Kemudian pelaku kami serahkan malam itu juga ke Polresta Barelang guna penyelidikan lebih lanjut, karena laporannya ada disana" ujarnya.

Alex menyebut dari keterangan sementara korban yang masih berumur 11 tahun itu, pelaku S telah melakukan pencabulan 4 kali. Akibatnya korban mengalami trauma akibat perbuatan pelaku.

"Hasil pemeriksaan sementara dan pengakuan korban pelaku sudah 4 kali mencabuli korban," ujarnya.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru