Tosa Ginting Bantah Memerintahkan Untuk Membunuh Mantan Anggota DPRD Langkat Paino

Hendra Mulya - Kamis, 09 Maret 2023 16:23 WIB
Tosa Ginting Bantah Memerintahkan Untuk Membunuh Mantan Anggota DPRD Langkat Paino
Foto : istimewa
bulat.co.id -Tosa Ginting yang disebut-sebut sebagai otak pelaku pembunuhan terhadap Paino, mantan anggota DPRD Langkat, membantah semua tuduhan yang diberikan kepadanya.

"Otak pembunuhan mantan anggota DPRD Langkat, Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting, membantah bahwa ia memerintahkan pembunuhan terhadap Paino saat rekontruksi berlangsung," kata Irwansyah Putra Nasution bersama Direktur LBH Sinergi Cita Indonesia, Nasrullah Nasution pasca rekonstruksi yang dilakukan penyidik Sat Reskrim Polres Langkat di Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Kamis (9/3/23).

Advertisement

Dalam rekontruksi ini, lanjutnya, ada beberapa adegan yang tidak dilakukan oleh tersangka Tosa, namun diperankan oleh pemeran pengganti.

Baca Juga:

"Ada empat adegan yang dilakukan pemeran pengganti. Intinya, tersangka Tosa Ginting membantah kalau dirinya menyuruh membunuh, padahal saat perintah membunuh itu didengarkan langsung oleh tersangka Tato dan Dedi Bangun," beber Nasrullah.

Peran tersangka Tato, lanjut Nasrullah, untuk mengungkap perkara ini menjadi terang benderang. Hal ini sudah dilakukan dan akan terus berkomitmen hingga di persidangan pengadilan. Tato juga sudah meminta menjadi Justice Collaborator ke LPSK.

"Saya berharap masyarakat dan publik terus memantau kasus ini hingga ke pengadilan. Jangan sampai keadilan tidak didapatkan," ujar Nasrullah.

Rencana pembunuhan terhadap Paino sudah dilakukan sebanyak tiga kali, namun rencana pertama dan kedua gagal karena keempat tersangka yang salahsatunya eksekutor takut untuk menghilangkan nyawa orang.

Dari keterangan tersangka Tato, rencana pembunuhan pertama hendak dilakukan pada 20 Januari 2033 lalu, dimana tersangka Tosa Ginting menyuruh tersangka Tato dan Heriska Wantenero alias Tio untuk membunuh dengan menggunakan senjata tajam.

Keduanya menunggu Paino diperbukitan di lahan sawit. Namun karena keduanya bukan pembunuh, Paino dibiarkan lewat begitu saja.

"Karena tidak menjalankan perintah tersangka, keduanya dimarahi dan diancam oleh Tosa," pungkasnya Nasrullah.

Rencana pembunuhan kedua dilaksanakan pada 26 Januari 2023 tepatnya siang hari, namun gagal juga. Saat itu yang akan melakukan pembunuhan tersangka Tato dan tersangka Dedi Bangun.

"Kedua pelaku mengurungkan niatnya, mereka beralasan saat itu Paino terlalu kencang membawa motor trail, jadi tidak terkejar," ucapnya.

Perencanaan ketiga, pada tengah malam dan berhasil. Namun, sebelum membunuh, sebenarnya Dedi Bangun dan Tato sudah tidak ingin menjalankan perintah Tosa Ginting. Tapi tersangka Tosa mendesak dan mengancam Dedi Bangun.

"TG bilang kalau Dedi tidak berani atau dia yang ditembak dan kembalikan operasional yang sudah digunakan. Karena takut dan tidak punya uang, akhirnya keduanya menjalankan perintah pembunuhan tersebut," ucap Nasrullah.

Keluarga Paino Apresiasi Pihak Kepolisian
Keluarga Paino yang menyaksikan jalannya rekonstruksi, memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang sudah mengungkap kasus pembunuhan ini.

"Selama rekonstruksi kami melihatnya normal-normal saja. Salut buat kepolisian, mereka luar biasa berjuang juga untuk mengungkap kasus ini," ujar salah satu keluarga korban bernama Susi.

Susi menambahkan, jika bukan karena menghargai polisi, mungkin saat proses rekonstruksi warga Desa Besilam Bukit Lembasa sudah ingin melempari otak pelaku Tosa Ginting.

Namun demikian, pihak keluarga Paino mengaku akan terus mengawal kasus ini sampai pengadilan.

"Tidak hanya kami keluarga, masyarakat juga memang menginginkan hukuman yang seberat-beratnya untuk para tersangka, khususnya otak pembunuhan Tosa Ginting," ujar Susi.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru