Pemimpin Ponpes di Jember Bantah Lakukan Pencabulan

- Sabtu, 07 Januari 2023 11:40 WIB
Pemimpin Ponpes di Jember Bantah Lakukan Pencabulan
Istimewa
Ilustrasi

Mengenai pintu studio yang menggunakan finger print, Fahim mengatakan hal itu hanya bagian dari upaya pengamanan saja. Demikian halnya keberadaan CCTV di ruangan tersebut. "CCTV demi keamanan studio. Demikian juga finger print. Tapi finger print-nya sudah rusak," ujar Fahim.

Sang kiai ancam menuntut balik hingga penggeledahan ponpes oleh polisi benar-benar terjadi.

Menurut Fahim, karena tuduhan itu sudah membawa-bawa nama baik kiai dan merusak citra pondok pesantren, dia ingin tuduhan yang diarahkan kepadanya dibuktikan di depan hukum.

"Kalau nama baik saya yang dihancurkan, dibikin busuk sekalipun, saya nggak masalah. Namun ini sudah membawa nama baik kiai dan pesantren, maka saya tidak boleh mundur. Saya harus membela mati-matian, saya akan tuntut ini semua sampai siapa yang masuk penjara, dia atau saya," tegasnya.

Fahim mengaku sudah menyiapkan langkah untuk melakukan tuntutan balik. Dia menegaskan sudah memiliki daftar siapa saja orang-orang yang telah melakukan fitnah kepada dirinya.

"Kami sudah memiliki semuanya, orang-orang yang ada di balik itu dan ini akan kami selesaikan secara transparan. Publik yang akan menilai apakah ini fitnah atau tidak," tegasnya.

Dia bahkan menantang bila tuduhan selingkuh dan pencabulan itu memang terbukti dirinya siap jalan dengan jongkok dari Jember ke Jakarta dan sambil bertelanjang bulat. Hal itu diungkapkan Fahim karena dia meyakini semua tuduhan itu adalah fitnah.

"Saya bertaruh, kalau benar mereka ini punya bukti, seperti rekaman video atau apalah, ya, saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta telanjang bulat. Saya bersumpah, saya berani seperti itu," kata Fahim. "Dan untuk ini (tuduhan perselingkuhan dan pencabulan), saya anggap sebagai promosi saya. Biar dianggap kayak artis. Orang jadi kenal dengan (Ponpes) Al Djaliel, ada kaderisasi pemimpin muslim, ada namanya tanfidz hadist, dan menjadi promosi gratis bagi saya. Jadi terlalu saya ambil pusing."

Advertisement
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru