Polrestabes Medan Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan atas Tuduhan Pemerasan, Setelah Demo Kritik Terhadap Walikota Medan Bobby Nasution

Redaksi - Sabtu, 10 Agustus 2024 14:00 WIB
Polrestabes Medan Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan atas Tuduhan Pemerasan, Setelah Demo Kritik Terhadap Walikota Medan Bobby Nasution
Idn
Demo Cipayung di Kantor Walikota Medan beberapa waktu Lalu mengkritik kepemimpinan Walikota Medan Bobby Nasution, setelah itu beberapa aktivitas Mahasiswa diamankan


Advertisement

Berawal dari Demo Kritik Terhadap Walikota Bobby Nasution

Baca Juga:

Kronologi kejadian OTT ini terjadi setelah sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo (unjuk rasa) terkait kebijakan Walikota Medan, Bobby Nasution.

Di antara para mahasiswa, beberapa di antaranya mengkritik sejumlah proyek pemerintahan Walikota, termasuk kinerjanya dalam mengatasi banjir di Kota Medan.

Pada sebuah aksi unjuk rasa yang dilakukan di Simpang 4, Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Medan Petisah pada hari minggu sebelumnya, koordinator aksi menyatakan bahwa kepemimpinan Bobby Nasution dinilai gagal.

"Bilang sama dia kalau tidak pandai memimpin Kota Medan, tidak usah memimpin," teriak koordinator aksi.

Masalah lampu pocong, pembangunan Stadion Teladan, Revitalisasi lapangan merdeka, kebijakan parkir di Kota Medan, matinya 5 harimau di Medan Zoo, dan masih maraknya peredaran narkoba dan begal di Kota Medan menjadi kebijakan yang disoroti oleh sejumlah mahasiswa dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Mereka juga memaparkan kondisi putus sekolah yang tinggi di Kota Medan, di mana tiap tahunnya terjadi pada tingkat SD dan SMP, dimulai dari tahun 2021 hingga 2024.

Mahasiswa merasa bahwa kinerja Walikota dan wakil Walikota Medan belum sesuai harapan masyarakat.

Setelah ditahan selama empat hari atas tuduhan pemerasan terhadap pejabat di Kota Medan, para mahasiswa yang dijatuhi tuntutan akhirnya dibebaskan oleh Polrestabes Medan.

Dalam kasus kejadian OTT, beberapa ketua organisasi mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka.

Meskipun belum ada keterangan resmi mengenai alasan pembebasan mahasiswa tersebut, kasus ini menunjukkan bahwa aksi unjuk rasa menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru