Satu Pelaku Cabul Anak 7 Tahun di Langkat Diringkus Polisi usai Video Keluhan Orang Tua Korban Viral di Medsos

bulat.co.id - LANGKAT | Satu dari dua pelaku pencabulan terhadap anak berusia 7 tahun di Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat akhirnya ditangkap polisi.Penangkapan seorang pelaku ini dilakukan usai video korban dan ayahnya viral di media sosial.

Hal ini pun dibenarkan Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Dedi Mirza saat dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga:

• Pelaku Wisata: Labuan Bajo Masih Promosi untuk Hadirkan Investor
• Warga Curhat ke DPRD Soal Harga Pangan Lokal yang Murah dan Ketiadaan Pasar
• Polres Labuhanbatu Tangkap Pengedar Sabu di Padang Bulan, Barang Bukti 4,07 Gram Diamankan

"Iya benar, saat ini satu pelaku sudah ditangkap. Pelaku ini masih berusia 15 tahun," ujar Dedi, Senin (29/1/24).

Untuk sementara, kata Dedi, pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan lainnya terkait kasus pencabulan ini. Sebab menurut Dedi, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

"Untuk sementara ini dulu, kami belum bisa memberikan komentar lebih, sebab saat ini masih dalam pemeriksaan," terangnya.

Sebelumnya dikabarkan, beredar video viral di media sosial, seorang ayah meminta keadilan kepada pihak kepolisian khusunya Polres Langkat.

Pasalnya, anak kandungnya yang masih berusia 7 tahun warga Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, menjadi korban pencabulan yang dilakukan pelaku yang diduga berjumlah dua orang.

Informasi yang diperoleh, diduga pelaku dua orang, masing-masing berusia 40 tahun dan 15 tahun.

Dari video viral yang dilihat, tampak ayah korban menangis sembari meminta agar laporan yang sudah dibuatnya pada tanggal 11 Januari 2024 di Polres Langkat segera ditanggapi.

"Saya sebagai orangtua dari anak kami, karena orang gak punya. Apa kami karena orang miskin tidak ditanggapi sehingga pelaku pencabulan anaknya dibiarkan saja," ujar ayah korban yang duduk tepat disamping korban.

Padahal, kata ayah korban, bukti yang dikumpulkan cukup kuat, bahkan korban sudah divisum dan sudah ada saksi.

"Kami orang yang tidak mampu, anak saya jadi korban kenapa dibiarkan saja. Tolong lah kami," ujar ayah korban.