Sederet Fakta Alung, Baru Keluar Penjara Langsung Bunuh Pacar Hingga Rekayasa Terbongkar
Tragedi pembunuhan itu menyisakan sederet fakta tragis. Mulai dari kesetiaan korban yang menunggu pelaku selama dipenjara hingga ia dibunuh gegara tak mau diputusin pelaku.
Serangkaian skenario palsu atau rekayasa dibuat pelaku untuk menutupi pembunuhan yang dilakukannya sebelum akhirnya terbongkar.
Baca Juga:
Rekayasa Hilang
Sebelum kasus ini berhasil terbongkar dan polisi menangkap pelaku di keesokan harinya, Alung masih sempat membuat rekayasa tentang kematian Fitria Wulandari.
Kepada teman-temannya dan teman Wulan, Alung mengaku bahwa sang kekasih hilang sejak pulang dari nongkrong di sebuah kafe bersama teman-temannya.
Bahkan, ia mengatakan kepada sahabat Fitria Wulandari, Satiara Amelia Putri bahwa ia sampai hujan-hujanan saat mencari korban. Tak sampai disitu, Alung juga melakukan manipulasi bahwa sudah ada kabar dari korban dan ia akan menjemput korban.
Alung mengungkap pada Jumat malam bahwa korban sedang berada di Cilebut. Padahal kepada teman-temannya, pria bertato ini mengatakan sudah mengantar Fitria Wulandari ke rumahnya.
Alun mengaku mengantar Wulan pulang sekitar pukul 21.00 WIB.
"Malem padahal gua anterin sampe depan rumah," tulis pria itu melalui chat ke nomor Whatsapp Tiara sahabat Fitria Wulandari, pada Jumat, 2 Desember 2023.
"Gua malem sampe kedinginan nyari Wulan tapi nihil," sambung Alung.
Tak berselang lama setelah itu, ada kabar bahwa pada hari Sabtu, 3 Desember 2023 korban meminta Alung menjemputnya di kawasan Cilebut. Hal ini terlihat melalui percakapan Alung dengan Tiara. Bahkan ketika mencari keberadaan pacarnya, Alun mengaku sampai pingsan.
"Demi Allah gua bawa motor sambil nangis dari tadi," itulah isi chat Alun ke Tiara.
Namun, kecurigaan Tiara mulai bertambah lantaran saat meminta share live location, pelaku enggan memberikannya. Dia berdalih jika sudah mengirimkan live location kepada keluarganya.
"Ternyata dia sengaja bikin rekayasa kalau temen gua ini dia anterin pulang sampe rumah, ternyata bohong," jelas Tiara di melalui Instagramnya.
Sosok Alung Dikenal Tempramental
Selama kurang lebih satu tahun menjalin hubungan asmara dengan Wulan, pelaku dikenal sebagai sosok yang tempramental. Ia tak segan melakukan kekerasan fisik maupun verbal terhadap korban. Hingga akhirnya Wulan harus meregang nyawa di tangan kekasihnya itu.
Selain itu, menurut pengakuan salah satu netizen di media sosial X, Alung diduga sempat menganiaya adiknya. Kejadian tak mengenakan itu dilakukan di tempat yang sama di mana Alung menyembunyikan jasad Fitria Wulandari.
"Nih bocil yg namanya Alung meresahkan ya. Bulan lalu adek gue dikeroyok pake anceman bawa piso jadi adek gw ga bisa ngelawan. Kejadiannya sama lagi di ruko kosong depan RSMM juga," tulis salah satu netizen di Twitter.
Pelaku Baru Bebas dari Penjara
Diketahui, sosok RA alias Alung yang tega membunuh kekasihnya itu, baru saja bebas dari penjara. Sebelumnya, Alung dipenjara lantaran menganiaya seorang laki-laki.
Kejadian penganiayaan itu diduga dilakukan Alung lantaran ada laki-laki yang mendekati Fitria Wulandari. Selama di dalam penjara, Alung kerap dijenguk oleh keluarga Fitria.
Namun setelah bebas, dia malah melakukan penganiayaan yang lebih sadis dan mengerikan.
Fitria Wulandari, yang sudah lama menjalin hubungan asmara dengan Alung, sering mengalami kekerasan baik fisik maupun verbal dari sang pacar.
Motif Alung Bunuh Fitria
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila mengungkapkan Alung dan Fitria sempat cekcok mulut. Pertengkaran terjadi karena Fitria menolak diputusin oleh Alung.
"Motifnya itu terjadi cekcok, terjadi pertengkaran, karena korban tidak mau diputuskan oleh pelaku. Rencananya kan pelaku ingin memutuskan korban, tetapi korban tidak mau, makanya terjadi cekcok mulut ataupun terjadi perselisihan dan terjadi penganiayaan," kata Fadhil.
Cara Alung Eksekusi Fitria
Di dalam hotel, pelaku dan korban terlibat cekcok mulut yang berujung tewasnya korban. Korban berteriak karena menolak diputuskan hubungan pacarannya.
"Jam 1 dini hari, Tersangka ingin memutuskan hubungan dengan korban. Korban menolak, korban teriak," ucapKapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (5/12/2023).
Alung membekap mulut dan hidung korban selama 5 menit. Tak hanya itu, Alung juga menekan leher Wulan hingga tak bisa bernapas dan tewas.
"Kemudian dari Tersangka membekap mulut korban, menutup jalan napas hidung dan mulutnya selama 5 menit. Kemudian melakukan, menekan leher sehingga korban kehabisan napas dan kemudian meninggal dunia," tutur Bismo.
Fitria 'Menghilang' Sejak Kamis
Kompol Fadila mengatakan Fitria meninggalkan rumahnya sejak Kamis (28/11) malam dijemput pacarnya. Sejak itu, Fitria tidak kembali pulang dan ditemukan tinggal nama pada Sabtu (2/12).
"Bukan hilang ya, jadi memang dari Hari Kamis pelaku atau pacar dari korban ini memang diketahui membawa korban untuk jalan-jalan, betul dari Hari Kamis. Iya betul, korban dijemput," kata Fadhila.
"Kemudian tidak pulang-pulang dan diketahui keluarga (sudah meninggal) pada Sabtu malam," imbuhnya.
Bohongi Keluarga Korban
Iwan Kurniawan (43) merasa geram setelah mengetahui dirinya dibohongi oleh Rahmat Agil alias Alung (20), pembunuh putrinya, Fitria Wulandari (21). Kepada Iwan, Alung sempat mengaku bahwa Fitria jatuh dari motor, padahal tewas karena dianiaya.
Iwan menjelaskan Fitria meninggalkan rumahnya di Bogor pada Kamis (30/11/2023) malam dijemput pacarnya, Alung. Fitria kemudian ditemukan tewas di dalam sebuah ruko di Jalan Dr Semeru, Kota Bogor pada Sabtu (2/12) malam.
Siang hari sebelum menemukan jasad putrinya, Iwan sempat menjaga parkiran depan ruko tersebut untuk menggantikan Alung. Saat itu Alung sempat menanyakan soal putrinya yang belum kembali pulang.
Saat itu Alung tidak jujur. Ia mengaku Fitria ada di rumah temannya di Cilebut, Kabupaten Bogor.
"Nah, pas di sana (ruko Jl Dr Semeru), si Alung ini ngasih kabar soal anak saya. Katanya anak saya ada di Cilebut, di rumah temannya. Kata saya, ya udah jemput, tapi jangan sendiri takutnya ada apa-apa," kata Iwan, ditemui di rumahnya, Senin (4/12).
Selesai menjaga parkiran, Iwan kembali ke rumahnya. Malam hari itu tepat pukul 20.30 WIB, Iwan ditelepon Alung dan memintanya kembali ke ruko.
"Saya pulang jam 20.30 WIB. Tapi pas sampe rumah disuruh balik lagi ke ruko tempat jaga parkir," imbuhnya.
Alung Sebut Fitria Jatuh
Ketika Iwan tiba di ruko, ia kemudian bertemu dengan Alung, ayah kandung Alung, dan kakak kandung Alung di dalam pos jaga ruko. Di dalam pos, Alung kemudian bercerita bahwa Fitria berada dalam ruko kosong dengan kondisi terluka akibat melompat dari motor saat berboncengan dengannya.
"Di situ (di dalam pos jaga ruko) Alung bilang, sampai minta maaf. Tapi di situ dia bohong, dia bilang anak saya lompat dari motor," kata Iwan.
Alung kemudian mengatakan bahwa Fitria ada di dalam ruko. Alung kaget saat menemukan putrinya sudah pucat pasi dan wajahnya babak belur.
Belakangan diketahui bahwa Fitria tewas bukan jatuh dari motor. Fitria tewas karena dianiaya oleh Alung.
"Saya tahu dia bohong ya sekarang, setelah tahu ternyata kan anak saya dibunuh," imbuhnya.
Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Alung kini terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.
"Kita jerat pelaku dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (5/12/2023).