Belasan Personel Sabhara Aniaya 'Pak Ogah', Polda Sumut Meminta Maaf

Hadi Iswanto - Senin, 23 Oktober 2023 17:16 WIB
Belasan Personel Sabhara Aniaya 'Pak Ogah', Polda Sumut Meminta Maaf
foto kolase
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi dan korban penganiayaan oleh polisi
bulat.co.id -Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengakui belasan oknum polisi Sabhara menganiaya seorang warga yang bekerja sebagai Pak Ogah atau pengatur lalu lintas, akhir pekan lalu. Terkini, kepolisian meminta maaf.

Kasus penganiayaan menimpa Ahmad Firdaus (37) yang diduga dilakukan sejumlah oknum Sabhara di Jalan SM Raja pada Sabtu (21/10/2023). Kasus ini jadi perhatian setelah ramai di media sosial.

Advertisement

"Polda Sumut meminta maaf atas kejadian yang menimpa korban," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dalam keterangan tertulisnya Senin (23/10/23) siang.

Baca Juga:

Para oknum polisi yang terlibat dalam dalam perkara itu sedang di proses di Bidang Propam Polda Sumut.

"Para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan," tambahnya.

Sementara itu kata Hadi, saat ini korban Ahmad Firdaus sedang menjalani perawatan dan pemulihan di RS Bhayangkara Medan. Pihak keluarga Korban berterima kasih dan mengapresiasi serta bersyukur atas pengobatan dan perawatan yg diberikan Polda sumut.

"Saat ini Korban merasakan kondisinya sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan dan berterima kasih atas kepedulian Polda Sumut," ujarnya.

Sebelumnya, Ahmad Firdaus (37) diduga dianiaya oleh sebanyak 15 orang oknum kepolisian diduga dari Satuan Sabhara Polda Sumut, di Jalan SM Raja, Kecamatan Medan Kota, Sabtu (21/10/23) malam.

Melansir Mistar.id, korban Ahmad Firdaus (37) merupakan seorang pengatur lalu lintas atau pak Ogah.

Berdasarkan pengakuan korban, dia ditangkap polisi saat sedang mengatur lalu lintas di putaran Jalan Sisingamangaraja atau tepatnya di antara hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma, Sabtu (21/10/2023) sekira pukul 18:00 WIB.

Awal mulanya, korban bersama teman-temannya sempat terlibat aksi-aksi kejar-kejaran dengan Polisi di kawasan itu. Hingga pada akhirnya dirinya berhasil dibekuk, sementara temannya melarikan diri.

Setibanya di dalam truk, Ahmad mengaku dianiaya sejumlah oknum Sabhara di sepanjang perjalanan. Mulai dari dipukul, ditampar hingga di tendang.

Usai diturunkan dari truk yang diduga milik Dit Samapta Polda Sumut, lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi. Ahmad Firdaus mengaku sudah tidak bisa berdaya lagi alias terkapar.

"Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayarin ongkos becak dan diantar pulang. Kira-kira ada 15 orang yang memukuli," ucapnya mengakhiri.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru