Pemuda di Sambas Tikam Paman Sendiri Lantaran Tak Terima Ibunya Dihina

bulat.co.id -SAMBAS| Seorang pemuda berinisial AD di Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat nekatmenikampamannya sendiri.

Hal ini dilakukannya bukan tanpa alasan. AD sakit hati dan tidak terima ibunya terus dihina oleh korban.

Baca Juga:

• Pater Petrus Tukan, SDB Singgung Hotel Mewah Milik Oknum Imam Katolik yang Merusak Lingkungan di Labuan Bajo
• Pemuda Katolik Manggarai Barat Gelar Masa Penerimaan Anggota Baru
• Puskesmas Perbaungan Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

Kapolsek Pemangkat AKP Ambril menjelaskan, peristiwa penusukan itu terjadi di kawasan Jembatan 12, Jalan M Sohor, Desa Pemangkat Kota.

Baca Juga :Belasan Senjata Api Ditemukan di Rumah Menteri Pertanian SYL, Ini Kata Mahfud MD

Akibat penikaman itu, korban bernama Hamid langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis.

"Kami dapat kabar dari warga. Kanit Reskrim langsung mengamankan tersangka yang masih di TKP. Sementara korban sudah dibawa ke rumah sakit. Dia ditusuk dengan pisau di bagian perut," katanya, Sabtu (30/9/23).

Ambril menjelaskan kronologi kejadian tersebut, berawal dari pelaku AD yang merupakan keponakan korban menaruh dendam lama. Dia sakit hati terus dihina soal kehidupan pribadi keluarganya.

"Tersangka ini sudah dendam lama dengan korban karena kakak korban atau ibu tersangka, sering dihina kehidupannya yang kurang mampu oleh korban," jelasnya.

Ambril menuturkan, penusukan karena dendam yang sudah lama dipendam oleh pelaku ini telah direncanakan. Saat melakukan aksinya, pelaku sempat menenggak minuman keras.

Baca Juga :Miris, Dugaan Pemerkosaan Wisatawan oleh Tour Guide di Labuan Bajo Belum Terjawab Meski Sudah di Tangan Mabes Polri

"Dia sudah merencanakan ini untuk menusuk pamannya. Dia juga meminum minuman beralkohol supaya dia berani melakukan perbuatannya," kata Ambril.

Saat ini, tersangka AD sudah ditahan di sel Mapolsek Pemangkat guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tersangka dijerat Pasal 353 KUHP dengan ancaman di atas 5 tahun penjara. (dtc).