Review Film Fast X

- Minggu, 21 Mei 2023 09:22 WIB
Review Film Fast X
Istimewa
Fast X

Sebagai sebuah entertainment, serial Fast memang didesain untuk membuat penonton mati rasa. Sejauh ini kita memang tidak pernah disuguhi plot yang benar-benar koheren atau setidaknya mumpuni. Formula serial ini adalah set pieces yang megah, penjahat yang larger-than-life, beberapa jokes sana sini, adegan balapan (yang semakin kesini jumlahnya makin sedikit) dan nanti ditutup dengan adegan barbecue bersama. Meskipun formulaic tapi setidaknya film-film tersebut menyelesaikan kisahnya. Fast X dari awal kelihatan sekali tidak berniat untuk mempersembahkan tontonan yang baik.

Keputusan pembuat filmnya untuk memisahkan karakter-karakternya dengan misi masing-masing (yang saya yakin akan menjadi make sense dan mereka akan berkumpul bersama Avengers-style di film "paling terakhir") membuat seri ini terasa yang paling emotionally-detached. Masing-masing karakter seperti ada di film-film yang berbeda. Dom ada di film thriller ala Liam Niesen; Letty (Michelle Rodriguez) dan Cipher (Charlize Theron) ada di film buddy comedy; Roman (Tyrese Gibson), Tej (Ludacris), Ramsey (Nathalie Emmanuel) dan Han (Sung Kang) sedang main-main ala film comedy heist; dan Jakob (John Cena) bersama Little B (Leo Abelo Perry) ada di film keluarga Disney.

Keputusan memisah-misah karakter ini akhirnya memberikan dampak yang besar terhadap keseluruhan film. Editingnya terasa sekali berantakan dan dinilai dari segi akting, tidak ada satu pun yang konsisten. Semua pemain tetap serial Fast tentu saja bermain aman seperti biasanya. Vin Diesel ngedumel dengan ekspresi keras. Michelle Rodriguez akan terlihat tabah dan kuat. Sung Kang akan ngemil. Dan Ludacris bersama Tyrese Gibson akan menjadi ludruk. Penampilan orang-orang ini tidak mengejutkan. Yang mengejutkan justru penampilan Jason Momoa sebagai penjahat utama yang mencuri perhatian. Tidak seperti penjahat serial Fast yang lain yang selalu brooding dan tampil sok keren, Dante di tangan Momoa dibentuk sebagai sosiopath yang menggemaskan. Ia tidak peduli dengan penampilannya, separuh kalimat yang keluar dari mulutnya adalah banyolan. Tapi di saat yang sama, Momoa tidak pernah kehilangan motivasi utama karakternya untuk balas dendam.

Dari segi adegan aksi, Louis Leterrier yang menggantikan Justin Lin di awal produksi, melukis Fast X dengan kamera yang bergerak seperti orang kesurupan. Satu-satunya film yang bisa menandingi betapa lincahnya pergerakan kamera Fast X mungkin adalah Ambulance-nya Michael Bay. Hasilnya cukup fresh meskipun kemampuannya dalam menyajikan set pieces masih kurang inventif jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Justin Lin di film-film sebelumnya. Tidak ada adegan ikonik seperti mobil loncat dari gedung.

Advertisement
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru