Pemujaan Terhadap Gunung Masih Ada di Pulau Jawa
Pemujaan Terhadap Gunung Masih Ada di Pulau Jawa

Foto: Istimewa
Prasasti Linggasutan, Prasasti Muncang, Prasasti Himad walandit dan Penanjakan serta adat suku Tengger ( Bromo )
Baca juga: Warga Unik, Mencari Rumput Pakan Ternak Menggunakan Mobil Avanza
Keputusan tersebut diperkuat dengan munculnya Prasasti Penanjakan/walandit yang dikeluarkan oleh Raja Majapahit yakni Bhatara Wkasing suka (gelar anumerta hayam wuruk).
Mereka para Hulun Hyang juga menghitung secara matematis kalender kuno mereka.
Dengan ditandai upacara "unan unan" yang berarti "Ngunan Wulan Nglungguhne Taun" atau di terjemahkan artinya menghitung kembali siklus untuk menetapkan bulan dan tahun, untuk lima tahun kedepan dan upacara ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Mereka juga melakukan upacara sakral "Pujan Kasada" dan menjaga tradisi mantra kuno *Mulenen* yang di wariskan turun temurun oleh para rama atau dukun hulun Hyang.
Hulun Hyang/Wang Brahma juga serempak memperingati hari raya besar *Pujan Karo* yang dirayakan oleh semua masyarakat yang mendiami di pegunungan tengger.
Editor
:
Tags
Berita Terkait

Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK MH Dukung Kinerja Bank Sumut

Antisipasi Bencana Gempa Bumi, Rutan Pemalang Gelar Simulasi Penyelamatan

Anak -anak di Pemalang Manfaatkan Daun Pisang Untuk Payung Saat Hujan Tiba

Optimis Dapat Mendulang Suara 70 Persen Pada Pilkada, Ratusan Kader PKS Turun Ke Jalan

Dibawah Guyuran Hujan, Program Jumat Berkah Rizal Bawazier Tetap Dilaksanakan

Mobil Kru TV One Dihantam Truk Box ,3 Wartawan Meninggal 2 Luka -luka
Komentar