7 Kopi Populer di Dunia, Salah Satunya Dari Aceh
Kopi
bulat.co.id -Setiap jenis biji kopi memiliki ciri khasnya masing-masing. Karakteristik rasa yang unik pada 7 biji kopi ini membuatnya menjadi yang paling populer di dunia.
Tanaman kopi sangat sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya. Mulai dari karakter tanah tempat tumbuh, paparan sinar matahari hingga asupan air yang didapatkan selama penanaman dapat memberikan ciri khas rasa yang berbeda.
Baca Juga:Pilihan Kopi Untuk Si Perut Sensitif
Faktor tersebut juga yang membuat setiap kopi akan memiliki penggemarnya masing-masing. Biasanya semakin unik ciri khas rasanya akan semakin digemari oleh banyak orang dan tinggi peminat bagi pasar kopi internasional.
Taste Atlas menyebutkan beberapa kopi dengan karakteristik yang khas dan menjadi yang populer di dunia. Dalam daftarnya ini ada satu biji kopi dari Indonesia yang ikut bersaing.
Baca Juga:
Berikut ini 7 biji kopi paling populer di dunia menurut Taste Atlas:
1. Cafe de Colombia
Berasal dari dataran Kolombia, biji kopi yang satu ini memiliki varietas seperti Caturra, Tipica, Borbon, Maragogipe, Tabi, Colon, San Bernardo dan Colombia. Biji kopi ini dibudidayakan pada pegunungan Andean yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs kebudayaan dunia tahun 2011.
Biji kopi yang ada di sini pertama kali dikultivasi pada tahun 1732 silam. Semua proses penanaman hingga pemanenan masih dilakukan secara tradisional oleh petani lokal dengan penanganan wet-processed.
2. Jamaica Blue Mountain
Sekian banyak biji kopi yang tumbuh di Jamaika, jenis Jamaica Blue Mountain ini yang dianggap sebagai varietas paling spesial. Biji kopi yang satu ini memiliki cita rasa yang tidak pahit dengan rasa yang lembut ketika disesap.
Tanaman kopi yang satu ini hanya dibudidayakan pada area Blue Mountain, Jamaika yang menjadi salah satu gunung tertinggi di kawasan Karibia. Bahkan lebih dari 80% hasil produksinya diekspor langsung ke Jepang.
3. Arabika Gayo
Biji kopi bernama Arabika Gayo ini adalah varietas kopi yang diproduksi di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh. Biji kopi yang ditanam di kawasan Gayo berada pada ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut.
Arabika Gayo dikenal sebagai biji kopi yang memiliki tingkat keasaman tinggi, rasa pahit yang sedap dan kuat dengan sentuhan rasa kacang, karamel, cokelat hingga buah-buahan. Dilansir dari detikFood, Minggu (8/1/2023), sejarah penanamannya melalui proses yang sangat panjang dan dikenal sebagai bagian penting dari sejarah di Aceh Tengah.
4. Cafe de Valdesia
Kopi Cafe de Valdesia merupakan varietas yang berasal dari perpaduan Typica dan Caturra yang tumbuh di dataran tinggi, provinsi Ocoa, Peravia dan Cristobal, Republik Dominika. Penanaman pohon kopi tersebut pertama kali dilakukan tahun 1735 dan masih dijaga kelestariannya hingga hari ini.
Biji kopi yang satu ini berkembang bersamaan dengan industri kakao lokal yang memiliki peran penting pada agrikultur negara Republik Dominika. Biji kopi ini paling banyak dipesan dengan tingkat roasting medium, medium-dark dan dark tergantung kebutuhan penikmatnya.
5. Kafae Doi Chaang
Datang dari perbukitan di Thailand, Kafae Doi Chaang dinilai sebagai biji kopi yang memiliki cita rasa murni, menyegarkan serta memiliki kualitas terbaik. Biji kopi yang satu ini bercita rasa seimbang antara manis dan keasamannya dengan aroma yang mirip madu.
Hingga saat ini produksi biji kopi masih dilakukan secara manual dengan tangan dan proses serta pemanggangannya dilakukan cukup kompleks. Konon setiap proses sengaja dilakukan secara tradisional untuk menjaga rasanya agar tetap kuat.
6. Harenna Forest Wild
Sesuai dengan namanya, biji kopi ini diambil dari tanaman kopi yang tumbuh di hutan Harenna, Ethiopia. Tanaman kopi ini bahkan bisa tumbuh secara liar bersanding dengan pohon-pohon lainnya yang subur di kawasan tersebut.
Setiap memasuki masa panen, buah kopinya akan dipetik satu per satu dengan tangan petani-petani lokal dan dipilih kualitas yang terbaiknya. Ketika berkunjung ke perkebunan kopi ini, para pengunjung bisa mencicipi langsung penyeduhan kopi secara manual dengan alat yang bernama Jabana.
7. Huehuetenango Highland
Di Guatemala, biji kopi bernama Huehuetenango ditanam pada ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut. Biji kopi ini dipanen dari tanaman kopi berjenis arabika dengan tiga varietas yaitu typica, bourbon dan caturra.
Pada proses produksinya biji kopi Huehuetenango akan melalui proses fermentasi yang cukup panjang dengan durasi 24 hingga 36 jam. Budidaya tanaman kopi yang satu ini dilakukan berdampingan dengan beberapa tanaman lain yang beragam jenisnya.
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Dipastikan Masuk Komisi V1 DPR -RI Rizal Bawzier: Akan Canangkan Icon-Icon Desa di Pekalongan, Pemalang dan Batang
PLN UID Sumatera Utara Melalui Rumah BUMN Dukung Ekspor Kopi Arabica
GPM Serentak Secara Nasional Ditinjau Pj Wali Kota Padangsidimpuan
Inspektorat Madina Dalami Dugaan Pungli di Kecamatan Batang Natal
Menguatkan Tali Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Memperingati HUT TNI Ke-79 di Kodim 0104/Atim
Tim Perusahaan Kopi Temui Pj Wali Kota Padangsidimpuan
Komentar