Vape vs Rokok: Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan?

Andy Liany - Sabtu, 29 Juni 2024 11:02 WIB
Vape vs Rokok: Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan?
net
Vape VS Rokok: Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan?
bulat.co.id - Pertanyaan tentang vape dan rokok, mana yang lebih baik, terus menjadi perdebatan hangat. Rokok dan vape, dua produk yang sama-sama menghasilkan uap, vape sering disalah artikan sebagai alternatif yang lebih aman dari merokok tembakau. Namun, benarkah vape lebih aman daripada rokok?

Kedua produk ini sama-sama mengandung nikotin dan berpotensi membahayakan kesehatan. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu dipahami untuk menentukan pilihan yang lebih aman. Mari kita bandingkan kedua produk ini berdasarkan dampaknya pada kesehatan:

Advertisement

Kandungan Vape dan Rokok serta dampaknya :

Rokok

Baca Juga:

Mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk 70 karsinogen (penyebab kanker) seperti tar, nikotin, karbon monoksida, dan formaldehida. Sudah terbukti secara ilmiah rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan emfisema. Merokok juga meningkatkan risiko kematian dini.

Vape

Mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin nabati, dan perasa. Meskipun tidak mengandung tar dan karbon monoksida, vape tetap berpotensi mengandung zat berbahaya seperti asetaldehida, akrolein, dan formaldehida, serta logam berat seperti nikel, timah, dan kromium.

Kandungan dalam vape berpotensi menimbulkan kerusakan paru-paru. Beberapa bahan kimia dalam e-liquid dapat mengiritasi dan merusak paru-paru, berpotensi menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) dan bronkitis.

Dapat menimbulkan penyakit jantung dikarenakan kandungan nikotin dalam vape dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kandungan dalam vape juga berpotensi timbulnya kerusakan otak. Nikotin dapat mengganggu perkembangan otak pada remaja dan berpotensi meningkatkan risiko masalah kognitif dan memori di kemudian hari. terlalu sering menggunakan vape dapat menimbulkan sifat ketergantungan. Karena nikotin dalam vape bersifat adiktif dan dapat menyebabkan ketergantungan.

Vape VS Rokok: Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan?

Memilih antara vape dan rokok bukan hanya tentang risiko kesehatan. Berikut beberapa hal yang harus anda pertimbangkan :

Kebiasaan merokok: Vape dapat membantu perokok untuk berhenti merokok tradisional. Nikotin dalam vape dapat membantu mengurangi gejala penarikan nikotin, seperti mudah marah, cemas, dan sulit berkonsentrasi.Kandungan nikotin: Vape tersedia dengan berbagai kadar nikotin, memungkinkan perokok untuk secara bertahap mengurangi konsumsi nikotin.Bahan kimia berbahaya: Vape umumnya mengandung lebih sedikit bahan kimia berbahaya daripada rokok tradisional. Namun, penting untuk memilih e-liquid yang berkualitas tinggi dan terhindar dari bahan kimia berbahaya tambahan.Regulasi: Regulasi vape di berbagai negara masih berkembang. Pastikan untuk memahami peraturan yang berlaku di daerah Anda sebelum menggunakan vape.

Penggunaan vape / tembakau elektronik sudah diatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Larangan Penjualan Produk Tembakau Elektronik (Rokok Elektrik). Yang berisi tentang mengatur penjualan produk-produk nikotin dan tembakau baru, termasuk rokok elektronik (e-cigarettes). Berikut beberapa poin penting dari peraturan ini:

Peningkatan Penggunaan Rokok Elektronik di Indonesia: Penggunaan rokok elektronik (vape) telah meningkat pesat di Indonesia. Menurut Global Adult Tobacco Survey Indonesia 2021, jumlah pengguna rokok elektronik meningkat dari 516.377 orang (0,3% populasi) dari 6 juta orang (3% populasi) pada 2021.

Risiko Kesehatan: Produk-produk nikotin dan tembakau baru, termasuk rokok elektronik, tidak bebas dari risiko kesehatan. Industri ini meluncurkan produk dengan berbagai rasa dan desain menarik serta mempromosikannya secara agresif di media sosial.

Upaya Regulasi: WHO mendukung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dalam mengatur produk-produk nikotin dan tembakau baru. Diskusi panel pakar dan dialog kebijakan multisektoral telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko kesehatan terkait produk-produk ini dan menyesuaikan rekomendasi kebijakan dengan situasi Indonesia.

Rekomendasi Kebijakan: Rekomendasi makalah teknis yang diadvokasikan meliputi pembatasan konsentrasi nikotin, pembatasan volume produk, larangan penggunaan perisa, persyaratan perizinan, kewajiban pelaporan kandungan, dan pembatasan ketat untuk periklanan

Kesimpulan

Baik rokok maupun vape tidak aman untuk kesehatan. Penggunaan vape maupun rokok memiliki risiko kesehatan. Vape mungkin menawarkan beberapa potensi manfaat dibandingkan rokok, seperti kandungan bahan kimia berbahaya yang lebih sedikit dan pilihan untuk mengurangi konsumsi nikotin. Meskipun vape mungkin mengandung lebih sedikit zat berbahaya daripada rokok, namun masih terdapat risiko kesehatan yang signifikan terkait penggunaannya.

Pilihan terbaik untuk kesehatan adalah tidak merokok dan tidak menggunakan vape. Namun keputusan untuk menggunakan vape atau rokok adalah pilihan pribadi. Penting untuk mempertimbangkan semua risiko dan manfaat sebelum membuat keputusan. Konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya dapat membantu Anda membuat pilihan yang tepat untuk kesehatan Anda.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru