Banyak yang menganggap bahwa samudra dan lautan memantulkan warnabirulangit. Faktanya, hal ini tidak sepenuhnya akurat.
Charles L. Braun dan Sergei N. Smirnov dalam artikel berjudul "Why is Water Blue?", menjelaskan bahwa faktor warnabiru di laut terjadi karena transisi getaran molekul yang kemudian memantulkan cahaya biru dari penyerapan warna lain dalam spektrum.
Mekanisme ini berbeda dengan Hamburan Rayleigh. Langit menyebarkan cahaya putih ke dalam difusi ukuran gelombang yang lebih panjang ataupun pendek.
Sementara lautan melahap ukuran gelombang yang lebih panjang dan memancarkan ukuran gelombang yang lebih pendek.
"Ketika cahaya mengenai air lalu menyerap sebagian foton dari cahaya, semuanya menyerap pada ukuran gelombang yang berbeda. Molekul air menyerap semua ukuran gelombang merah dari cahaya, membuatnya memantulkan warnabiru," kata penulis lain, Ada McVean dari McGill University.
Warna Laut Tak Selalu Biru
Sama halnya dengan langit yang tak selalu biru, lautan juga demikian. Di beberapa wilayah, warnabiru di laut diserap oleh alga dan fitoplankton, yang kemudian membuat air jadi berwarna hijau (atau merah selama gelombang merah).
Selain itu, sedimen seperti tanah, baru, tanah liat, dan mineral lainnya juga bisa memantulkan warna coklat, susu, atau warna kotor di air laut.
Dalam hal ini, kedalaman laut juga memengaruhi pembiasan cahaya biru. Samudra dan lautan menyerap cahaya inframerah dan cahaya merah semakin tampak, bukan menyebarkannya seperti yang terjadi di langit.
Semakin dalam jarak dari Matahari, semakin banyak panjang gelombang merah, oranye, kuning, dan hijau yang hilang. Jadi hanya meninggalkan cahaya biru untuk dilihat.
Bahkan panjang gelombang biru dapat lenyap ketika laut terlalu dalam dan cahaya tidak dapat dibiaskan melalui air yang tak terduga.
Sebab rata-rata albedo (reflektivitas) bumi secara global adalah 0,30 atau 30% cahaya yang sampai akan dipantulkan kembali ke luar angkasa dan sebagian besar cahaya dipantulkan adalah aura biru yang sangat ikonik dan unik di dunia.
Jadi bisa disimpulkan bahwa warnabiru di langit bisa berwarnabiru karena faktor cahaya dan penangkapan mata akan panjang gelombang (cahaya). Sementara di lautan, warnabiru bergantung pada cahaya, kedalaman laut, hingga faktor lain seperti sedimen dan organisme yang menyerap warna.