Cukup Konsumsi Lele, Tak Perlu Makan Daging untuk Atasi Stunting, Begini Penjelasan Ahli

Bahkan, isu ini menjadi program unggulan calon presiden yang ikut berkontestasi pada Pilpres 2024.

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung pentingnya pencegahan stunting di Indonesia.

Baca Juga:

• DPC Ratu Prabu Mabar Pantau Dapur Pengelolaan Makan Bergizi Gratis
• Dapur Umum Program Makan Sehat Bergizi di Tanjung Beringin Mulai Beroperasi Hari ini
• KSR-PMI Unit UNSAM Bantu Upaya Pencegahan Stunting di Desa Terisolir

Stunting disebutnya berkaitan dengan upaya pencapaian Indonesia Emas.

Lantas, bagaimana cara mencegah anak lahir stunting?

Benarkah agar anak tidak stunting, harus diberi asupan protein dari daging sapi?

"Kalau kita mengintervensi masalah stunting, kita juga harus intervensi tempat tinggalnya juga. Kita tidak bisa hanya memberikan gizi tambahan ibu hamil dan lain-lain, tapi tidak menyentuh rumah tinggalnya," ujar Gibran dalam debat Cawapres, Jumat (22/12/2023) malam.

Menjawab hal itu, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG menjelaskan, anak yang lahir dengan stunting akan memiliki tubuh pendek.

Selain itu, mereka juga memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan rata-rata.

Dalam jangka waktu panjang, orang dengan stunting berisiko mengidap penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan stroke.

Terutama jika orang tersebut mengalami obesitas di usia 45 tahun ke atas.

Banyak orang beranggapan, agar tidak stunting, anak harus diberi asupan daging yang harganya mahal.