7 Jenis Minuman Ini Bisa Bikin Panjang Umur dan Cegah Penyakit, Nomor 3 Bikin Melongo

bulat.co.id -MEDAN | Memiliki tubuh yang sehat dan umur panjang sepertinya menjadi idaman semua orang. Bahkan, untuk mendapatkan itu semua, banyak cara yang dilakukan orang.

Selain olahraga, pola makan juga menjadi kunci utama dalam menjalankan hidup sehat. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat yang tepat nutrisi dapat membantu seseorang berumur panjang.

Baca Juga:

• Disoroti Terbengkalai, Kapus Pegajahan Akui Poskesdes Tanggungjawab Desa dan Puskesmas 
• Poskesdes Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Terbengkalai Diduga Jadi 'Sarang Hantu'
• Dugaan Korupsi Penataan Situs Benteng Putri Hijau TA 2022, Kejati Sumut Tahan 3 Orang

Berikut ini kami rekomendasi tujuh minuman yang sehat bagi tubuh dan memperpanjang umur.

1. Teh Hijau
Teh hijau mengandung antioksidan yang cukup banyak. Antioksidan ini mendukung kekebalan tubuh dan melindungi kesehatan jantung, salah satunya dengan mengurangi kolesterol di tubuh.

Melansir Eat This Not That, penelitian di Jepang menemukan bahwa orang yang sering minum teh hijau memiliki umur lebih panjang.

Selain itu, penelitian lain pada 2020 lalu menemukan bahwa minum teh hijau dikaitkan dengan menurunkan risiko kematian pada mereka yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2.

2. Jus Pare
Bagi sebagian orang, jus pare mungkin terdengar aneh dan mengerikan. Tapi bagi penduduk Okinawa yang terkenal dengan orang-orang berumur panjang, pare jadi salah satu rahasia berumur panjang.

Disebutkan bahwa 100 gram pare mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Penelitian juga menunjukkan bahwa jus pare memiliki sifat melawan kanker dan dapat meningkatkan kolesterol baik sekaligus menurunkan kolesterol jahat.

3. Kopi
Kafein dalam kopi menawarkan banyak manfaat kesehatan, tentunya selama Anda meminumnya tanpa campuran gula atau krim.

Kopi membantu Anda berumur panjang. Pasalnya kopi kaya akan nutrisi penting. Mulai dari vitamin B5, mangan, magnesium, potassium, hingga niacin.

Mengonsumsi kopi bisa menurunkan risiko kanker, depresi, penyakit hati, penyakit neurodegeneratif, dan diabetes tipe 2.