AKI di Indonesia Tinggi, BKKBN Sebut Belum Capai Target

- Jumat, 21 Juli 2023 20:50 WIB
AKI di Indonesia Tinggi, BKKBN Sebut Belum Capai Target
Internet
Angka kematian ibu masih tinggi, BKKBN sebut upaya menurunkan kasus belum capai target

bulat.co.id -TERNATE | Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Jumlah AKI itu kini masih kisaran 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Advertisement

Data tersebut berdasarkan catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). "Dipastikan belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024," kata Deputi Lalitbang BKKBN Prof drh. M. Rizal M Damanik, MRep.Sc, PhD saat membuka kegiatan Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan Fasyankes Angkatan I, Jumat (21/7).

Baca Juga:
Baca Juga :Rekan Media Binjai Meriahkan Hari Bhakti Adhyaksa dan HUT XXIII Ikatan Adhyaksa Dharnakarini


Rizalmenyebutkan, salah satu penyebab AKI tinggi yaitu masih banyaknya jumlah kehamilan berisiko tinggi, termasuk Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan kehamilan 4 Terlalu (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat dan Terlalu banyak).

Masalah ini, kata Rizal, dapat diatasi melalui program Keluarga Berencana (KB) berbasis hak dan orientasi kesehatan reproduksi dengan layanan bermutu yang aman, berkelanjutan, kesertaan sukarela, tidak diskriminatif, dan informed choice, dalam hal ini opsi atau pilihan yang diberikan kepada pasien.

"Dalam pelayanan KB tersebut dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan memiliki kompetensi standar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.



"Tenaga kesehatan berperan sebagai SDM yang mengelola program dan memberikan pelayanan KB. Namun, hampir setengah dari jumlah tenaga kesehatan di Indonesia belum memiliki kompetensi standar dalam memberikan pelayanan KB," tambahnya.

Program pelatihan pelayanan KB yang ditujukan bagi tenaga kesehatan, terutama dokter umum dan bidan merupakan salah satu cara strategis memperbaiki kualitas pelayanan KB.

Baca Juga :Resahkan Masyarakat, ODGJ Depan Puskesmas Mulyoharjo Digaruk Satpol PP Pemalang

Sehubungan dengan itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara melaksanakan Program Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan Fasyankes Angkatan I yang dilakukan secara daring dan luring pada 11 sampai dengan 25 Juli 2023.

Pelatihan secara daring dilaksanakan pada 11 sampai dengan 18 Juli 2023, sementara pelatihan secara luring dilaksanakan pada 19 sampai dengan 25 Juli 2023 di Ruang Ternate Hotel Sahid Bela Kota Ternate.

Rizal berharap adanya pelatihan pelayanan kontrasepsi, maka kualitas pelayanan dan kemampuan para bidan di Malut meningkat, sehingga mengurangi risiko atau tingkat kegagalan dalam penggunaan alat kontrasepsi. (dhan/ant)

Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru