Padma Indonesia Desak Bupati dan Uskup Larantuka Perhatikan Anak Korban Pembunuhan di Flotim

- Selasa, 30 Agustus 2022 23:16 WIB
Padma Indonesia Desak Bupati dan Uskup Larantuka Perhatikan Anak Korban Pembunuhan di Flotim
ketua Padma Indonesia, Gabriel Goa - (foto: Istimewa)

bulat.co.id - Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia, Gabriel Goa menanggapi kasus pembunuhan sadis di Desa Lemanu, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur. Ia meminta Pejabat Bupati Flotim, Doris Rihi dan Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung untuk memberikan perhatian khusus kepada 4 (empat) orang anak korban yang saat ini sangat membutuhkan perhatian berbagai pihak.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Antonia Sana Herin, warga Desa Lemanu, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur tewas bersimbah darah karena dibunuh suaminya sendiri, pada Minggu, (28/8/2022), sekitar pukul 07.00 Wita.

Baca Juga:

Gabriel Goa yang juga Ketua Dewan Pembina Kompak Indonesia menegaskan, Pelaku pembunuhan terhadap istrinya sendiri wajib dan pantas dihukum seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera.

Namun, kata dia, fakta lain yang mesti diperhatikan yakni korban masih memiliki empat orang anak.

"Anak-anak wajib dibantu, yakni, pendampingan psikologis, pendampingan tumbuh kembang anak-anak, bantuan pendidikan anak-anak serta persiapan masa depan anak-anak yang wajib dilakukan oleh Negara melalui Pemerintah Kabupaten Flores Timur, lintas Dinas seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Dinas lainnya, yang bekerjasama dengan Lembaga Agama seperti Susteran dan Keuskupan Larantuka," ujar Gabriel.

Menurut Gabriel Goa yang merupakan putra asli Flores, NTT itu dalam Rilisnya, Selasa, (30/8/2022), menyampaikan secara pribadi, dan Lembaga, " kami dari Lembaga Hukum dan HAM Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia menyatakan duka yang mendalam dan menangis karena banyak perempuan di Nusa Tenggara Timur menjadi Korban Kekerasan Fisik dan Psikis dari suaminya sendiri bahkan dari pacarnya sendiri." Ujar Gabriel.

Pihaknya merasa terpanggil untuk menyelamatkan Perempuan dan Anak dari kekerasan fisik dan psikis di NTT. 

"Maka kami, pertama, mendesak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama jajarannya di Provinsi, Kabupaten hingga Desa bekerjasama dengan Lembaga Agama dan Penggiat Anti Kekerasan melakukan penyadaran dan animasi spiritual penghargaan terhadap Harkat dan Martabat Allah bukan menginjak-injaknya bahkan tragisnya membunuh secara keji," bebernya dalam rilis yang diterima media.

Selanjutnya point kedua yaitu mendesak Pejabat Bupati Flores Timur segera berkoordinasi dengan Bapa Uskup Larantuka untuk menyelamatkan anak-anak Korban untuk didampingi secara psikologis, bantuan tumbuh kembang, bantuan ekonomi dan pendidikan anak-anak Korban.

Ketiga, mendesak Penjabat Bupati berkoordinasi dengan Aparat Kepolisian,TNI dan Pol PP untuk mencegah terjadinya konflik antar Keluarga Besar tapi sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum dengan menghukum seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera.

(YP)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru