Penyebab Gas 3 Kg Langka Menurut Pengamat Kebijakan Energi
bulat.co.id -JAKARTA | Beberapa hari belakangan ini masyarakat di sejumlah kabupaten/kota mengeluhkan kelangkaan gas 3 kilogram di daerah mereka. Bahkan, pihak terkait di jajaran pemerintah pun turun tangan untuk mengatasi persoalan itu.
Menyikapi kelangkaan gas 3 kg di tengah masyarakat, pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria, angkat bicara. Menurutnya, permasalahan distribusi LPG subsidi 3 kilogram di sejumlah daerah yang ramai diberitakan beberapa hari terakhir ini sebagai akibat adanya kekosongan stok untuk sementara waktu.
Baca Juga:
Baca Juga :LPG Langka di Medan, Harga Melambung
"Langka LPG atau BBM yang terjadi di negeri ini pada umumnya dialami hanya
dalam hitungan hari saja dan tidak sampai seminggu apalagi berminggu-minggu,
dan ini lebih bersifat kekosongan sementara," kata Direktur Direktur Pusat
Studi Kebijakan Publik (Puskepi) tersebut dalam keterangan di Jakarta, Sabtu
(29/7).
Disebutkannya, beberapa waktu terakhir ini ramai diberitakan daerah-daerah yang
bermasalah dengan ketersediaan LPG bersubsidi 3 kg, diantaranya Malang, Kediri,
Banyuwangi, serta beberapa daerah di Medan dan Sulselbar.
Menurut dia, jika terjadi kelangkaan dalam arti yang sesungguhnya, pasti para
wakil rakyat di DPRD maupun DPR RI akan bereaksi keras karena LPG atau BBM
menyangkut hajat hidup orang banyak termasuk bagi konstituen mereka.
Pada dasarnya, lanjut Sofyano, dalam satu kabupaten rata-rata terdapat 4-5 unit
Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang juga adalah depo penampungan elpiji.
Selain itu, ada sekitar 10 agen elpiji dan setidaknya 200 pangkalan LPG 3 kg.