Sempat Turun Kemarin, Kini Harga Emas Naik Tipis

- Jumat, 24 Februari 2023 10:10 WIB
Sempat Turun Kemarin, Kini Harga Emas Naik Tipis
Istimewa
Emas


Dolar AS yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau karena mahal. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga akan kalah saing dengan surat utang pemerintah AS.

Advertisement


Sempat menguat karena buntunya perundingan Rusia-Ukraina, emas langsung layu begitu The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada pertengahan Juni. Emas menyentuh US$ 1.806 per troy ons pada 30 Juni 2022.
Kilau emas semakin luntur dan turun ke kisaran US$ 1.700 pada 5 Juli 2022 karena tingginya ekspektasi pasar mengenai kebijakan hawkish The Fed.

Baca Juga:


Kebijakan hawkish The Fed pada Agustus dan September 2022 membuat emas hingga masuk ke level US$ 1.500 per troy ons. Harga emas mulai membaik pada Januari 2023 setelah The Fed memberi sinyal ada disinflasi di AS.
Setahun setelah perang meletus, dampak positif perang ke pergerakan emas tidak berbekas.


Kembali memanasnya perang Rusia setelah Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023) tidak membuat emas bergeming.


Harga Emas tetap melemah karena pasar semakin khawatir dengan kelanjutan kebijakan hawkish The Fed setelah data-data menunjukkan ekonomi AS masih berlari kencang.


Pada penutupan perdagangan Kamis (23/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.822,64 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,13%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 29 Desember 2022.

Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru