Jadi Saksi Terlapor Sidang Migornas, Ini Penjelasan Mantan Dirjen Dagri Kemendag

- Sabtu, 14 Januari 2023 15:00 WIB
Jadi Saksi Terlapor Sidang Migornas, Ini Penjelasan Mantan Dirjen Dagri Kemendag
Istimewa
Sidang minyak goreng di Kantor Pusat KPPU Jakarta, Jumat (13/1/2023).

bulat.co.id -Pihak terlapor pada perkara No.15/KPPU-I/2022 tentang dugaan pelanggaran pasal 5 dan pasal 19 huruf c Undang-Undang nomor 5 tahun 1999 terkait penjualan minyak goreng kemasan di Indonesia, menghadirkan mantan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen Dagri) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan sebagai saksi di Kantor Pusat KPPU Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Advertisement


Baca Juga:
Dalam persidangan, Oke yang saat ini menjabat sebagai tenaga ahli bidang di Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, menjelaskan bahwa pemerintah bertugas menjaga stabilitas dan kepastian harga minyak goreng sawit, serta keterjangkauan harga minyak goreng sawit di tingkat konsumen.

Baca Juga:KPPU Butuh Kewenangan Penegakan Hukum">Penyehatan Mekanisme Pasar, KPPU Butuh Kewenangan Penegakan Hukum

"Pemerintah sudah mengantisipasi kenaikan harga CPO dunia dan merancang beberapa skema yang dapat dilakukan pada jangka waktu 6 (enam) bulan, antara lain membayar selisih harga, melakukan mekanisme DPO (Domestic Price Obligation) dan DMO (Domestic Market Obligation) apabila harga di atas Rp15.000/liter, dan menurunkan porsi konsumsi biodiesel," jelas Oke.

Kemendag, masih kata Oke, menganalisa kenaikan harga minyak goreng murni karena kenaikan CPO dunia. Dalam paparannya, Oke menjelaskan dalam menekan harga minyak goreng, pemerintah menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana sebagai pengganti minyak goreng curah dan menetapkan harga minyak goreng premium sebesar Rp14.000/liter.

"Harga minyak goreng curah tidak diatur oleh pemerintah karena harganya menyesuaikan dengan harga minyak goreng premium. Namun dikarenakan panic buying masyarakat, terjadi kelangkaan minyak goreng," tambahnya.

Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru