Gawat! 11 Perusahaan StartUp Indonesia Tutup Layanan, Ini Daftarnya

Andy Liany - Rabu, 13 Desember 2023 11:00 WIB
Gawat! 11 Perusahaan StartUp Indonesia Tutup Layanan, Ini Daftarnya
Ilustrasi.

7. Qlapa

Advertisement

Qlapa, platform dagang-el yang khusus menjual kerajinan tangan Indonesia, resmi menutup layanannya pada 4 Maret 2019 setelah beroperasi selama 4 tahun.

Baca Juga:

Pengumuman tersebut disampaikan manajemen Qlapa melalui situs dan media sosial instagram Qlapa. Qlapa didirikan oleh Benny Fajarai dan Fransiskus Xaverius untuk menyediakan kebutuhan dan permintaan terhadap kerajinan tangan lokal yang berkualitas.

Melalui platformnya, Qlapa menjual berbagai produk kerajinan tangan seperti baju batik dan tenun, sepatu kulit, dompet, perhiasan, dekorasi rumah, yang telah melalui proses kurasi kualitas oleh tim perusahaan tersebut.

Sebelumnya, pada Maret 2017, Qlapa sempat mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari Aavishkaar, perusahaan investasi asal India.

8. Dishserve

DishServe, startup cloud kitchen di Indonesia, mengumumkan menutup layanannya pada Mei 2023. Penutupan disebabkan pendanaan yang kurang serta model bisnis yang tidak sesuai.

CEO dan Founder DishServe, Rishabh Singhi, mengatakan, alasan penutupan ini dikarenakan beberapa hal mulai dari usaha hingga musim dingin atau tech winter pendanaaan yang saat ini terjadi di startup.

"Sebuah perjalanan yang luar biasa berakhir. Dengan sangat sedih saya ingin mengumumkan bahwa kami telah menutup DishServe," ujarnya di Linkedin, dikutip pada Selasa (2/5/2023).

Startup cloud kichen ini terakhir kali mengumumkan perolehan pendanaan Pra-seri A dengan nominal yang tak diungkapkan pada November 2021. Pendanaan pun dari Insignia Ventures Partners, Genting Group, dan lainnya

9. Bananas

Bananas, startup quick commerce atau e-grocery mengumumkan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru pada Oktober 2022.

Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang telah beroperasi sejak Januari 2022 tersebut tidak melihat bisnis e-grocery akan berkembang dan dengan dukungan dari investor, Bananas akan memanfaatkan sisa dana yang ada untuk membuat bisnis baru. Pivoting ini pun berdampak kepada 36 karyawan Bananas.

"Kami akan menghentikan operasi e-grocery kami setelah kami menjual sisa persediaan produk berkualitas tinggi kami dengan diskon yang signifikan. Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas, dikutip Sabtu (15/10/2022)

Startup ini pun resmi diperkenalkan ke publik saat aplikasinya tersedia pada minggu ketiga Januari 2022. Pada Februari 2022, Bananas mendapatkan pendanaan awal sebesar US$1,5 juta atau setara Rp21,5 miliar yang dipimpin East Ventures dan bergabung dengan SMDV, ARISE, MDI Ventures serta beberapa angel investor

10. Fabelio

PT Kayu Raya Indonesia mengelola startup desain furniture dan interior Fabelio mengumumkan pailit.

Berdasarkan pengumuman yang berada di Koran Bisnis pada Senin (10/10/2022), PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio ditetapkan dalam keadaaan pailit.

Hal ini berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 oktober 2022.

"Menyatakan debitor [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit," tertulis dalam pengumuman kurator.

Sebelum gulung tikar, Fabelio sempat terekam beberapa kali mendapatkan pendanaan bernilai jumbo. Salah satunya pada Juni 2022 di mana startup itu meraup US$9 juta lewat pendanaan Seri C yang dipimpin oleh pemodal ventura asal Taiwan, AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Ventures yang didukung oleh Telkom Group.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru