Gawat! 11 Perusahaan StartUp Indonesia Tutup Layanan, Ini Daftarnya
4. Lummo
Startup penyedia solusi layanan perangkat software-as-a-service (SaaS) Lummo melakukan PHK terhadap karyawannya dan menutup bisnisnya.
Baca Juga:
Pada mei 2023 lalu, startup yang menyediakan layanan BukuKas ini resmi menutup operasionalnya dan meminta pengguna untuk mengunduh data yang telah dicantumkan dalam BukuKas. Sebelumnya, aplikasi ini juga telah mendapatkan pendanaan sebesar Rp1,14 triliun dari Jeff Bezos lewat Bezos Expedition.
5. JD.ID
Startup vertikal e-commerce, JD.ID resmi menutup layanan di Indonesia pada 31 Maret 2023. Sebelumnya, platform tersebut juga melakukan PHK massal pada 2022.
Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, mengatakan keputusan perusahaan menutup layanan di Indonesia merupakan intruksi dari induk perusahaan JD.com, Inc.
Dia menjelaskan langkah ini dilakukan JD.com untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.
"Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023," ujarnya, Senin (30/1/2023).
6. Cohive
PT Evi Asia Tenggara, perusahaan operator coworking space dengan merek CoHive, ditetapkan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 18 Januari 2023.
"Per 18 Januari 2023, CoHive telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Indonesia. Untuk pertanyaan tentang ruang kantor/ruang acara, silakan kunjungi pemilik masing-masing secara langsung," tulis manajemen dalam situs resemi, CoHive, Selasa (7/2/2023).
Sementara itu, dikutip dari Deal Street Asia, manajemen CoHive memberikan keterangan resminya. Alasan CoHive terpaksa menutup bisnisnya yakni karena pandemi berkepanjangan yang memicu kondisi pasokan berlebih (oversupply) ruang kantor dan suntikan dana yang semakin menipis membuat pihaknya tak bisa lagi bertahan lebih lama.
"Kami telah berjuang untuk kelangsungan hidup perusahaan selama dua tahun terakhir, terlepas dari upaya terbaik kami untuk menemukan solusi atas kesulitan kami, kami tidak dapat tinggal lebih lama," jelas manajemen.