Dipicu Konflik Timur Tengah, Harga Emas Dunia Melemah
Pelemahan ini akibat para pedagang bersiap untuk perkembangan lebih lanjut mengenai konflik Timur Tengah dan data Inflasi AS.
Mengutip Blomberg, Selasa (24/10/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup turun atau 0,5 % ke level US$1.985,2 per troy ounce.
Baca Juga:
David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures menyebut, harga emas spot turun tipis 0,03% ke level US$1.976,19 per troy ounce.
"Permintaan safe-haven akan terus mendorong harga emas lebih tinggi setelah periode konsolidasi yang singkat," katanya mengutip bisnis.com.
Meger yakin, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian di Timur Tengah akan terus mendorong harga lebih tinggi.
Emas batangan telah melonjak sekitar 9% dalam dua minggu terakhir.
Kenaikan ini akibat investor berusaha melakukan lindung nilai terhadap risiko eskalasi perang Israel-Hamas yang lebih luas.
Sementara itu, Craig Erlam, analis pasar senior OANDA menyebut, kenaikan harga emas ini merupakan tanda bahaya.
"Meskipun bukan merupakan sinyal negatif, hal ini merupakan tanda bahaya dan momentum bagi emas yang sebelumnya ada belum pulih pada awal perdagangan minggu ini yang dapat menyebabkan beberapa aksi ambil untung," kata Craig Erlam, dalam sebuah catatan.
Fokus juga tertuju pada indeks harga PCE AS pada hari Jumat – ukuran inflasi favorit Federal Reserve – dan angka PDB AS untuk kuartal ketiga pada hari Kamis.