Harga Minyak Dunia Naik Lagi

Hal ini mulai terlihat dari kontrak berjangka Brent yang mencapai level
tertinggi yakni 4,10 dolar AS per-barel. Sementara untuk kontrak berjangka WTI
AS, terdapat selisih jauh antara nilai kontrak bulan depan dan kontrak yang
dirancang untuk enam bulan ke depan. Per hari ini, jumlahnya mendeksti 4,47
dollar AS per-barel.
Baca Juga:
- Humas Tabagsel Gelar Aksi Unjuk Rasa, Desak Kejari Padangsidimpuan Usut Dugaan Korupsi Anggaran RDTR
- Diberhentikan Dengan Alasan Yang Tidak Jelas dan Gaji Tidak Dibayarkan, 5 Honorer Layangkan Surat Audiensi ke DPRD Labuhanbatu
- Bupati Labuhanbatu Buka Carnaval di Eks Pasar Baru Rantauprapat Tuai Respons Warganet
Baca Juga :Tiongkok Tambah Permintaan Impor Minyak Sawit dari Indonesia
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengungkapkan negaranya akan
memangkas ekspor minyak sebesar 300 ribu barel per hari hingga akhir tahun ini.
Pemangkasan produksi Arab Saudi dan Rusia pun disetujui diperpanjang oleh
sejumlah negara produksi migas yang tergabung dalam OPEC+.
Kendati demikian, dengan pertimbangan kondisi pasar, kedua negara disebut akan
meninjau keputusan memotong jumlah produksi minyak secara berkala.
"Keputusan untuk memperpanjang pemotongan produksi menunjukkan dedikasi
mereka terhadap stabilitas harga dalam lingkungan pasar yang menantang,"
kata Direktur Eksekutif Acme Investment Advisors Sugandha Sachdeva.
Tapi, Sachdeva menambahkan bahwa periode perawatan tahunan kilang di AS dari
September hingga Oktober bisa membatasi permintaan minyak mentah. Alhasil, hal
tersebut berpotensi menjadi faktor pembatas kenaikan harga minyak. (dhan/dtk)

Humas Tabagsel Gelar Aksi Unjuk Rasa, Desak Kejari Padangsidimpuan Usut Dugaan Korupsi Anggaran RDTR

Diberhentikan Dengan Alasan Yang Tidak Jelas dan Gaji Tidak Dibayarkan, 5 Honorer Layangkan Surat Audiensi ke DPRD Labuhanbatu

Bupati Labuhanbatu Buka Carnaval di Eks Pasar Baru Rantauprapat Tuai Respons Warganet

Lapas Padangsidimpuan Meriahkan HBP Ke-61 dengan Pekan Olahraga dan Seni

Orang Muda di Labuan Bajo Meminta Pemerintah untuk Memasukan Kembali Mata Pelajaran Mulok ke Sekolah Sebagai Upaya Pelestarian Makanan Lokal
