Puluhan Warga Demo Tukar Guling Jalan dan Limbah Pabrik Latexindo

Aksi puluhan massa dengan membakar
ban bekas itu sebagai bentuk protres terhadap limbah Pabrik Latexindo dan tukar
guling Jalan Perjuangan Dusun II yang dilakukan Pemda kepada pihak perusahaan pembuatan
sarung tangan tersebut.
Baca Juga:
Baca Juga :Hajar Driver Ojol, Pengemudi Betor Babak Belur Dimassa
Sebagian warga menganggap, tukar
guling jalan yang dilakukan pemkab tidak sesuai dan mengabaikan masyarakat yang
dulunya menghibahkan jalan tersebut pada Pemkab Deliserdang.
Selain masalah tukar guling jalan,
masyarakat yang berdemo itu juga mempersoalkan limbah perusahaan Latexindo yang
dianggap sudah mengganggu kenyamanan masyarakat, asap pabrik dan limbah cair
yang sempat dibuang ke parit umum.
Dalam orasinya, masyarakat juga
sempat menghadang dan bersitegang dengan petugas Satpol PP Deliserdang dan
petugas pengamanan perusahaan yang coba menertibkan warga.
Menurut anggota DPRD Deliserdang Zul
Amri, mengatakan, bahwa masyarakat keberatan dengan penjualan aset jalan mereka
oleh Pemkab Deliserdang.
Baca Juga :Ngeri..! Pencari Siput Ini Ditemukan di Perut Buaya Setelah Dua Hari Dinyatakan Hilang
Informasi dihimpun, tukar guling
jalan dilakukan Pemkab Deliserdang atas permintaan pihak PT Latexindo yang
ingin menyatukan lahan tempat bahan baku dengan gudang produksi yang terpisah
oleh Jalan Persatuan.
Dengan dibelinya jalan itu senilai
1,8 miliar pada Pemkab Deliserdang. pihak perusahaan juga membuat jalan baru di
samping pabrik agar jalan masyarakat yang ada di belakang pabrik tidak
terisolasi. Selain itu, pihak perusahaan juga membangunkan aula untuk
masyarakat di sekitar daerah itu.
Namun belakangan, gejolak muncul
kembali dan berujung dengan aksi demo sejumlah warga. Bahkan tak hanya
mempersoalkan pertukaran jalan, tapi juga hal lain diataranya masalah limbah pabrik.
Sebelumnya, Kepala Dusun II Saprizal
menyebutkan, terkait penjualan jalan itu memang ditentang beberapa warga. Karena
sebelumnya juga sudah pernah dilakukan pembicaraan.

Diduga Hamburkan Uang Negara, Bak Limbah di PTPN IV Reg I Kebun Rambutan Mangkrak
