Tabligh Akbar UAS di Gedung Serbaguna Astaka, Gubernur Edy Rahmayadi Puji Kebesaran Hati dan Antusias Umat Bertemu Ulama

Tabligh Akbar UAS di Gedung Serbaguna Astaka
- Senin, 19 Desember 2022 21:52 WIB
Tabligh Akbar UAS di Gedung Serbaguna Astaka, Gubernur Edy Rahmayadi Puji Kebesaran Hati dan Antusias Umat Bertemu Ulama
Foto: Istimewa
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri Tabligh Akbar dan Manasik Umroh Akbar bersama Ustaz Abdul Somad yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan William Iskandar/Pancing, Kabupaten Deliserdang, Senin (19/12/2022).
Baca juga: Puncak Peringatan Hari Ibu ke-94 Tingkat Sumut, Edy Rahmayadi: Peran Ibu Sangat Luar Biasa

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar. Kalam Suci Menyentuh Kalbu Berjuang. Maju Serentak Membela Kebenaran. Untuk negara, bangsa dan kemakmuran. Hukum Allah tegakkan. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar".

Lagu Panggilan Jihad ini, lanjut Gubernur, merupakan ciptaan dari seorang tokoh Islam, satu dari lima orang pendiri Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) KH Rivai Abdul Manaf Nasution. Pernah viral di RRI seluruh Indonesia, bahkan diputar di Malaysia setiap menjelang ceramah Buya Haji Abdul Malik Karim Amarullah atau biasa dikenal dengan Buya HAMKA.

Atas penciptaan lagu itu, Gubernur memberikan penghargaan yang diserahan kepada Prof Ismet Danial Nasution, putra dari KH Rivai Abdul Manaf Nasution. Setelah itu, ia pun mengajak seluruh umat Islam untuk mengambil makna kebanggaan dan bersatu untuk kejayaan Agama dan bangsa.

Sementara dalam ceramahnya, UAS menegaskan, bahwa lantunan Allahu Akbar jangan diibaratkan sebagai ciri yang buruk. Sebab orang yang menyebutkan itu, menandakan bahwa kebesaran hanya ada pada Allah, sebagaimana dalam setiap Azan berkumandang.

"Setiap azan berkumandang, Allahu Akbar Allahu Akbar. Maka setan lari sambil terkentut (HR Bukhari dan Muslim). Itu ada haditsnya," ucap UAS.

Selain itu, UAS juga menilai bahwa Sumut merupakan provinsi yang masyarakatnya sangat toleran. Saling menghargai perbedaan suku dan agama, serta hidup harmonis di dalamnya tanpa ada paksaan. Kondisi itu dibuktikan dengan keberadaan etnis Tiongkok maupun India yang hidup dan beribadah dengan tenang.

Advertisement
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru