BMKG: Sumut Alami 20 Gempa Besar dalam 100 Tahun Terakhir

Sumut Alami 20 Gempa Besar dalam 100 Tahun Terakhir
- Selasa, 13 Desember 2022 22:47 WIB
BMKG: Sumut Alami 20 Gempa Besar dalam 100 Tahun Terakhir
Foto: Istimewa
Ilustrasi gempa bumi
bulat.co.id -Badan Meteorologi, Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Deli Serdang menilai pada dasarnya Sumatera Utara (Sumut) selalu berpotensi alami gempa bumi.

"Hal ini disebabkan oleh adanya sumber kegempaan yaitu zona subduksi di Pantai Barat Sumatera dan Zona Sesar Sumatera yang membentang sepanjang pegunungan Bukit Barisan," terang Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang Agus Riyanto, kepada bulat.co.id, Selasa (13/12/2022).

Sambungnya, pada dasarnya potensi gempa bumi ini akan terus terjadi akibat pergerakan lempeng subduksi. Ia katakan, pada zona Sesar Sumatera yang melalui wilayah Sumut yaitu segmen Barumun, Segmen Angkola, Segmen Toru dan Segmen Renun. Segmen sesar tersebut mempengaruhi aktivitas kegempaan di wilayah darat.

"Umumnya gempa subduksi menghasilkan gempa yang jauh lebih besar serta mampu memicu tsunami. Contohnya gempa bumi Aceh Tahun 2004 dan gempa bumi Nias Tahun 2005," ucapnya.

Agus katakan, gempa yang diakibatkan sesar darat juga tidak kalah berbahaya. Alasan utama mengapa gempa bumi sesar darat seringkali merusak adalah karena kedalamannya dangkal dan bersumber dekat dengan kota atau pemukiman.
Baca juga: 4 Provinsi di Indonesia Berstatus Siaga Bencana Hidrometeorologi, Sumut Termasuk

"Sekitar lebih dari 20 gempa bumi besar dan merusak terjadi di sepanjang Sesar Sumatera dalam 100 tahun terakhir. Data historis kegempaan merusak tersebut menyimpulkan bahwa wilayah Sumatera khususnya Sumut rawan bencana gempa bumi," ucapnya.

Hingga saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi, namun kata Agus dapat diketahui potensinya pada suatu daerah melalui historis kegempaan dan penelitian terkini.

"Sehingga untuk mengurangi dampak dan resiko tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana gempa bumi," ucapnya.

"Kepada Masyarakat diiimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tutup Agus.

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru