Rumpun Pohon Bambu di Pinggir Sungai Desa Pegongsoran Sebagai Peredam Panasnya Udara Kemarau

Rumpun Pohon Bambu di Pinggir Sungai Desa Pegongsoran Sebagai Peredam Panasnya Udara Kemarau
- Jumat, 24 Maret 2023 15:00 WIB
Rumpun Pohon Bambu di Pinggir Sungai Desa Pegongsoran Sebagai Peredam Panasnya Udara Kemarau
Foto: bulat.co.id/Ragil Surono
Rumpun Pohon Bambu di Pinggir Sungai Desa Pegongsoran Sebagai Peredam Panasnya Udara Kemarau
bulat.co.id -Datangnya bulan suci Ramadan pada tahun 2023 ini, berbarengan dengan awal musim kemarau dimana suhu udara panasnya mencapai 31 derajat Celcius pada saat siang hari.

Kota Pemalang sendiri yang berada di pesisir Pantai Utara Jawa, dengan datangnya musim kemarau kondisi cuacanya terasa panas seperti kebanyakan kota-kota lain yang berada di pesisir Laut Jawa.

Ada satu tempat di Pemalang kota bernama Desa Pegongsoran, dimana saat musim kemarau tiba banyak di kunjungi warga sebagai sarana untuk 'ngadem' istilah yang di gunakan masyakarat setempat buat mencari tempat berteduh dari panasnya udara musim kemarau.

Letaknya tidak jauh dari pusat kota, hanya berjarak 5 kilometer, Desa Pegongsoran yang sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan jati dan hutan bambu serta mengalir Sungai Waluh yang airnya mengalir jernih dan cukup besar volumenya menjadi buruan warga sekitar pemalang untuk berteduh dari panasnya musim kemarau. Terlebih di saat bulan Ramadan, tempat yang suasananya mirip Kampung baduy di Banten ini menjadi pilihan untuk menunggu saatnya waktu buka puasa tiba.
Baca juga:Keindahan Gunung Slamet Bikin Tidak Percaya Warga Pemalang

Riyanto bersama teman wanitanya warga Pemalang, sengaja datang ke Desa Pegongsoran, untuk cari udara segar.

"Disini sangat adem, karena di Pemalang kota saat ini udaranya sangat panas, disini banyak sekali tempat yang adem untuk menghindari panasnya cuaca kemarau," ujarnya.

Menurut salah seorang pemerhati dan aktifis susur sungai waluh (suliwa) yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan pada tim bulat.co.id, jika Desa Pegongsoran diolah dengan serius oleh pemerintah daerah, sangat memungkinkan menjadi tujuan Desa wisata yang berada di jantung kota Pemalang.

"Ini kampung unik berada di pusat kota, akan tetapi hutan jati dan hutan bambu serta sungai besar masih asri kondisinya. Kami ada beberapa anggota secara swadaya kami menjaga, keberlangsungan sungai waluh dari pencemaran ," ujarnya pada Jumat (24/3/2023).

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru