Izin Pergi Belajar Kelompok, Siswi di Pemalang yang Sempat Hilang Akhirnya Ditemukan
bulat.co.id - Sempat dinyatakan hilang selama seminggu usai berpamitan hendak belajar kelompok, seorang siswi SMP asal Kabupaten Pemalang ditemukan di Kabupaten Pekalongan bersama pria yang dikenal lewat media sosial. Siswi tersebut diduga alami pencabulan.
Baca Juga:
Korban dikabarkan hilang sejak hari Minggu (12/3/2023) dan berpamitan kepada orang tua hendak belajar kelompok. Namun, selama 10 hari siswi tersebut menghilang. Keberadaan korban akhirnya diketahui di salah satu tempat pencucian motor di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Ratusan Botol Miras Berhasil Disita Kepolisian Saat Malam Pertama Tarawih
Diketahui korban ternyata bersama teman prianya yang berinisial ARH alias Badur (24), warga Kesesi, Pekalongan. Ayah korban lalu melapor ke Mapolres Pekalongan.
"Masih ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Pekalongan. Laporannya terkait pencabulan anak di bawah umur. Pelaku masih jalani pemeriksaan," ujar Kasi Humas Polres Pekalongan, Ipda Suwarti, pada Rabu (22/3/2023).
Ipda Suwarti mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, ARH mengaku mengenal korban lewat Facebook. "Pada Minggu (12/03/2023) dia mengajak korban ke sebuah rumah di wilayah Desa Sinangoh Prendeng, Kecamatan Kajen, Pekalongan. Korban diajak menginap di Kajen selama dua hari. Di rumah inilah tersangka melakukan pencabulan kepada korban sampai dua kali," kata Ipda Suwarti.
Tidak cukup sampai disitu, ditambahkan Kasi Humas Polres Pekalongan, pelaku kemudian mengajak korban ke salah satu rumah di wilayah Desa Bantul, Kecamatan Kesesi. "Di rumah itu, pelaku kembali melakukan perbuatan bejatnya. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan pelaku, selanjutnya pelaku mengakui perbuatannya. Saat ini petugas melakukan proses penyidikan lebih lanjut," tambahnya.
Lebih lanjut Ipda Suwarti mengimbau Kepada para orang tua agar memantau pergaulan anak-anaknya di sosial media.
"Para orang tua bangunlah komunikasi yang intens dengan anak, ajarkan anak tentang batasan yang jelas. Tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Batasan ini sangat penting sebagai pagar dan terus dipantau," imbaunya.