KSDA Sumut Lepas Harimau Sumatera di Kawasan TNGL

- Jumat, 25 November 2022 11:43 WIB
KSDA Sumut Lepas Harimau Sumatera di Kawasan TNGL
Istimewa
Harimau Sumatera sebelum dilepasliarkan ke kawasan Zona Inti TNGL.

bulat.co.id -Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara (Sumut) melepas Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) ke zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Jumat (25/11/2022). Pelepasan Harimau Sumatera bernama Bestie ini menggunakan helikopter dengan metode longline dari Bandara Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh.

Advertisement


"Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, Zona Inti TNGL dipilih sebagai lokasi lepas liar karena dinilai cocok untuk Bestie, mengingat lokasi ini merupakan habitat Harimau Sumatera aslinya," kata Kepala Balai Besar KSDA, Rudianto Saragih Napitupulu.

Baca Juga:


Kemudian, ia menambahkan ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa yang dapat dimangsa Harimau Sumatera, seperti rusa, kijang dan kambing hutan.


"Sebelumnya, Bestie adalah Harimau Sumatera yang masuk perangkap kandang jebak di Sei Sirah, Desa Halaban, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, pada Rabu 31 Agustus 2022 yang lalu. Kemudian dilakukan observasi di Lembaga Konservasi Medan Zoo, dengan maksud untuk memudahkan proses pemeriksaan kesehatan satwa sebelum dilepasliarkan kembali.," lanjutnya.


Hasil pemeriksaan awal, kesehatan Bestie memiliki berat badan 65 Kg, suhu tubuh normal, sudah tidak ditemukan caplak, luka pada ekor dalam proses penyembuhan, detak jantung dan pernapasan normal. Setelah 3 bulan dirawat di Sanctuary Harimau Sumatera Barumun, Bestie siap dilepasliarkan.


"Hasil pemeriksaan terakhir berat badan Bestie 80 Kg. Luka ekor sudah sembuh dan secara keseluruhan kondisi dalam keadaan sehat atau siap untuk dilepasliarkan," jelasnya.



Pelepasliaran ini merupakan kolaborasi berbagai pihak, antara lain Direktorat KKH Ditjen KSDAE, Balai Besar KSDA Sumut, Balai Besar TNGL, Balai KSDA Aceh, Bupati Gayo Lues, Kapolres Gayo Lues, Dandim Gayo Lues, Bandara Blangkejeren, Yayasan Parsamuhuan Bodhicitta Mandala Medan, PT. Agincourt Resources, Forum Konservasi Leuser (FKL), Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, Leuser Partnership Program, OIC, serta media.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri selalu berkomitmen untuk menyelamatkan satwa yang terancam punah. Keseriusan KLHK secara berkala, misalnya melakukan survey lokasi-lokasi keberadaan Harimau Sumatera sebanyak 121 grid se-Sumut (termasuk didalamnya TNGL 23 grid dan TNBG 12 grid), membangun areal khusus untuk habituasi (Sanctuary Harimau Sumatera) sebelum dilepaliarkan ke alam, membentuk tim mitigasi konflik Harimau Sumatera bersama masyarakat.

Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru