Kerajinan Tradisional Aceh Ranup Meususon Perlu Dilestarikan Generasi Muda

Rahman - Minggu, 01 September 2024 09:00 WIB
Kerajinan Tradisional Aceh Ranup Meususon Perlu Dilestarikan Generasi Muda
Fatih Rahman
Praktik membuat kerajinan tradisional Ranup Meususon
bulat.co.id -LANGSA I Pelatihan Kerajinan Tradisional Aceh Ranup Meususon yang diadakan, Sabtu (31/8/24) berhasil membangkitkan minat dan keingintahuan muda-mudi di Kota Langsa terhadap tradisi Aceh.

Pelatihan ini diikuti oleh 15 peserta yang tampak sangat serius dalam menyelesaikan kerajinan Ranup Meususon meskipun kesulitan dalam menyusun dan merangkai daun sirih agar terlihat indah.

Advertisement

Setiap kelompok peserta yang terdiri dari tiga orang tercatat bisa menciptakan karya tersebut dalam waktu 40 sampai 60 menit.

Baca Juga:

Peserta pelatihan, Putris (24), merasa senang bisa lebih mengenal tradisi dan belajar membuat kerajinan tradisional Aceh seperti Ranup Meususon.

Menurutnya, generasi saat ini banyak yang tidak mengetahui tradisi semacam ini.

"Rasanya senang karena pelatihannya seru, yang mengajar juga sangat baik sehingga kami cepat memahami apa yang disampaikan. Sebelumnya juga belum pernah tahu kalau sirih bisa dijadikan kerajinan seperti ini", ujarnya.

Di sisi lain, pelaksana kegiatan, Isra Fahriati, S.Pd, M.Sn, menjelaskan bahwa Pelatihan Kerajinan Tradisional Aceh Ranup Meususon ini merupakan kegiatan yang didorong dan didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Provinsi Aceh. Dia mengaku tidak pernah merasa lelah dalam melestarikan budaya.

"Kami sebagai pelaku seni, lembaga komunitas, juga komunitas budaya selalu optimis dan tidak pernah merasa lelah untuk melakukan empat pilar di dalam kebudayaan", ungkapnya.

Dia menjelaskan empat pilar tersebut yaitu pengembangan, pelestarian, pemanfaatan, dan pembinaan. Sementara saat ini di Provinsi Aceh, khususnya Kota Langsa, masih dalam tahap pelestarian.

"Dalam tahap pelestarian ini kami terus menggali potensi anak untuk mengenal kembali dan mencintai tradisi yang merupakan kearifan lokal di Kota Langsa", tambahnya.

Ranup Meususon memiliki arti "sirih yang disusun", kerajinan ini merupakan keterampilan dalam menyusun sirih.

Kerajinan ini sering dipakai pada acara adat Aceh, seperti intat linto baro dan tueng dara baro.

Harapannya dengan menguasai keterampilan kerajinan ini, para peserta dapat melestarikan budaya Aceh dan bisa menggali potensi ekonomi.

"Harapannya para peserta dapat lebih mengenal tradisi yang berharga ini dan juga di Kota Langsa yang kita lihat saat ini pengrajin tradisional sangat sulit ditemukan, bahkan saya sendiri harus membeli dari luar daerah saat mengadakan acara", tutup Isra.

Halaman :
Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru