Ditengah Kesulitan Ekonomi, Seorang Warga Pemalang Bertahan Hidup Sebagai Pembuat Arang Kayu

Menurut Ipin ketika ditemui di tempat pembakaran arang belakang rumahnya, pada Sabtu ( 10/8 ) menuturkan, untuk sekali pembakaran kayu mangga, bisa menghasilkan 2 sampai 3 kuintal arang, dengan waktu pembakaran 2 hari 2 malam. Harga jualnya per 50 kilogram seharga 100 ribu rupiah.
Baca Juga:
" Untuk bahan kayu saya tidak membeli, mencari bekas tebangan pohon yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya, " kata Ipin.
Andre, penjual ayam bakar langganan arang kayu buatan Mang Ipin, mengatakan, untuk pembelian arang bakar buat warung ayam bakarnya, dia memesan 3-4 hari sekali.
"Arang kayunya bagus, tidak cepat habis alias awet bara apinya, sehingga bagus untuk bakaran ayam," katanya.
Di tempat pembakaran arang,Ipin mengatakan, bahwa membuat arang ini di samping untuk sedikit penghasilan, untuk mengusir kejenuhan juga, karena dirinya sudah lama di tinggal mati istrinya.
"Daripada melamun mas lumayan, untuk kegiatan harian, meski tidak seberapa hasilnya," katanya.
Dari wajah Ipin terlihat gambaran kelelahan, betapa panjang cerita dan perjalanan hidupnya. Wajahnya terus menghitam, badannya pun hitam legam, karena setiap hari di terpa asap bakaran arang.
Pencaran cahaya yang berwarna semakin terang akan terus terang, tidak hitam gelap gulita terutama bagi generasi masa depan.
Cukuplah pejuang hidup seperti Ipin sebagai kaca benggala, buat generasi muda.
Ipin mengingatkan kita semua, bahwa paradoksal Indonesia negeri yang subur dan makmur, bagian itu masih terpotret nyata.
Kepada siapa harus mengadu, jutaan Ipin di Indonesia, sedangkan Tuhan telah memberikan kekayaan alam yang berlimpah untuk Indonesia.

Wisatawan Dilarang Masuk Pantai Pulau Padar, Penjaga Sebut Bos Mau Datang Bangun Hotel

Polres dan Forkopimda Plus Tapsel Musnahkan BB Tindak Pidana Perjudian dan Pengungkapan Kasus Pupuk Ilegal

Kejari Sergai Musnahkan Barang Bukti 112 Perkara yang Sudah Inkrah

Bea Cukai Langsa Musnahkan Barang Ilegal Senilai 2,7 Milyar

Tampang Aipda Robig, Polisi Penembak Pelajar SMK saat Hadiri Sidang Etik
