Miris, Murid SD di Pamekasan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni Bersama Neneknya
bulat.co.id -PAMEKASAN | Lailatul Badriyah (11), murid SDN Panaguan II Larangan harus tinggal satu rumah bersama dengan nenek Sia (60), yang berada di Dusun Morbedih, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur.
Mereka menempati rumah tak layak huni dengan ukuran 5x6 terbuat dari sebilah bambu serta tiang-tiang kayu yang hampir roboh dimakan rayap.
Baca Juga:
Dapur rumah yang biasa di tempati segala perabotan kini harus dijadikan satu bersama dengan tempat tidur.
Baca Juga :Pj Bupati Pamekasan Masih Misteri
Mirisnya, sang nenek harus rela menjadi tulang punggung keluarga dengan menjual hasil kebun pisang di area sekitar rumah untuk menyambung hidup mereka berdua.
"Terkadang kami harus menunggu pemberian dari tetangga sekitar hanya untuk sekedar makan," ringkas nenek Sia saat ditemui di rumahnya, Jum'at (22/9/23).
Lanjut nenek Sia, Laili anak yang diasuhnya tersebut ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak masih kecil. Rumah tersebut merupakan satu-satunya peninggalan dari orang tuanya.
"Kalau yang ditinggal bapaknya, sekitar umur 3,5 tahun," paparnya.
Elli sapaan akrabnya, memiliki cita-cita dan keinginannya menjadi seorang guru. "Ingin jadi guru dan ingin punya rumah sendiri," jawabnya singkat.
Sementara itu, Fatimah, Kepala Sekolah SDN Panaguan II, Fatimah menuturkan Elli merupakan anak yatim piatu dan orang tuanya meninggal sejak Elli masih kecil, tetapi meski keterbatasan ekonomi, tidak membuat Elli hilang semangat untuk menempuh pendidikan.
"Anak itu memang saya beri perhatian lebih, karena dia (Elli) tidak memiliki ayah dan ibu," ujarnya.
Baca Juga :Tim Ops Sakera Sakti Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Curas
Sementara itu, Kepala Dusun Abdurrahman menyampaikan, jika Elli dan neneknya sudah mendapatkan bantuan BPNT, sedangkan untuk rumahnya dari pihak desa sudah mengupayakan kepada dinas terkait agar segera dilakukan pembenahan.
"Namun, sampai sekarang masih belum ada kejelasan," ujarnya singkat.