Pemprov Jatim Pantau Tataniaga Tembakau di Madura 

Habibi - Sabtu, 29 Juli 2023 17:00 WIB
Pemprov Jatim Pantau Tataniaga Tembakau di Madura 
Istimewa
wagub Jatim Emil Dardak 

bulat.co.id -PAMEKASAN | Morat-marit tata niaga tembakau terus menjadi sorotan berbagai pihak. Kali ini menjadi perhatian pemerintah provinsi Jawa Timur dengan melibatkan timsus serta berencana akan membangun posko pengamanan tembakau.

Advertisement

Hal yang paling sering disoroti adalah pengambilan sampel tembakau yang melebihi batas, masuknya tembakau luar ke Madura, pencampuran tembakau Madura dengan tembakau luar, hingga isu tutupnya gudang mitra perusahaan rokok. Hal itu tentu merugikan petani tembakau.

Baca Juga:
Baca Juga :Kemenhub Laut Segera Tetapkan Dua Alur Pelayaran Di Jawa Timur

Wakil Gubernur Jawa Timur angkat bicara soal tata niaga tembakau. Dia menyebut bahwa pemerintah provinsi akan melibatkan instansi terkait seperti Dinas Perindustrian untuk mencari cara yang proaktif untuk menghindari praktik penyamaran produk tembakau Madura menggunakan tembakau dari luar Madura.

"Kami akan mengambil langkah yang konkret untuk mencegah dan menekan masuknya tembakau luar Madura ke Madura, paling bagus sebelum menyeberang Suramadu dilakukan pengecekan terlebih dahulu," kata Emil usai menghadiri pertemuan halaqah di Pamekasan, Sabtu (29/7/23).

Lanjut Emil, peranserta para masyarakat dan penegakan hukum ikut ambil bagian dalam kesempatan tersebut sebagai upaya untuk menekan peredaran tembakau Jawa masuk ke Madura.

"Kalau soal penindakannya seperti apa, kami masih bicarakan dengan Dinas Perdagangan, Dinas Perkebunan dan aparat yang berwajib yang nantinya akan kita laporkan dulu ke ibu Gubernur," tegasnya.

Selain itu, Pemerintah ProvinsiJawa Timur sebagai produsen tembakau terbesar di Indonesia. Dia menegaskan dukungannya dalam membela para petani, terutama di bidang tembakau.

Baca Juga :KPK Minta Maaf ke Panglima TNI, Akui Salah Prosedur OTT Kepala Basarnas

Selain itu juga, instansi terkait juga tengah membahas raperda pertembakauan untuk memberikan perlindungan lebih kepada petani tembakau.

"Volume tembakau di Indonesia terbesar memang Jawa Timur, maka kita harus menjaga produktivitas tembakau," pungkasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber diantaranya, KH. Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Prof Drs. Sutiman B. Sumitro, Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan H. Khairul Umam, Ketua Paguyuban Petani dan Pedagang Tembakau se- Madura (P4TM). Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan petani, perwakilan pengusaha tembakau di Madura

Halaman :
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru