Pengusaha Kemiri di Lembata Mengaku Ongkos Kapal Tol Laut PT Pelni Lebih Murah Daripada Kapal Swasta
bulat.co.id - Selain menekan disparitas harga di daerah, program Tol Laut yang dioperasikan PT Pelni juga banyak membantu para pengusaha komoditi kemiri yang ada di Kabupaten Lembata.
Sebagaimana yang diakui oleh Junaedi Leuwayan, seorang pengusaha kemiri di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Kamis (3/11/2022).
Baca Juga:
Setiap dua minggu sekali, Junaedi yang mengumpulkan biji kemiri dari banyak petani di Lembata, mengirim isi dan buah kemiri ke Kota Surabaya dengan kapal Tol Laut yang dioperasikan oleh PT Pelni.
Dia bisa mengirim empat kontainer kemiri atau setara 60 ton kemiri ke Kota Surabaya. Menurut dia, biaya pengiriman dengan kapal Tol Laut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kapal swasta.
Selain lebih murah, jadwal kapal Tol Laut masuk dan keluar dari Kota Lewoleba lebih pasti jika dibandingkan dengan kapal swasta.
"Tol Laut lebih on time daripada kapal swasta," ungkap pria berusia 36 tahun ini.
Vice President of Non Commercial Cargo PT Pelni, Ridwan Mandaliko, mengungkapkan, Lewoleba dipilih jadi salah satu pelabuhan yang disinggahi kapal Tol Laut karena pentingnya distribusi barang yang banyak untuk masyarakat di Lembata sebagai kabupaten satu pulau.
Dalam catatannya, pada tahun 2022, kapal Tol Laut PT Pelni (trayek Surabaya-Larantuka-Lewoleba-Kalabahi) sudah mengangkut 856 kontainer dan totalnya ada 519 kontainer yang tujuannya Pelabuhan Laut Lewoleba.
"Berarti luar biasa, permintaan dari Lewoleba cukup tinggi," ungkap Ridwan kepada wartawan di Olimpic Resto Lewoleba, Kamis (3/11/2022).
Sementara itu, pelabuhan Lewoleba juga mencatat pengiriman muatan balik Tol Laut cukup banyak.
Ridwan menyebutkan dari total 437 kontainer muatan balik per Oktober 2022 (trayek Surabaya-Larantuka-Lewoleba-Kalabahi), sebanyak 310 kontainer muatan balik berasal dari Pelabuhan Lewoleba.
Muatan balik, katanya, harus dioptimalkan karena bisa mendorong produk komoditi lokal Lembata ke pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa.
"Jadi hampir 70,6 persen (total muatan balik) dari Lembata," ungkapnya.
Adapun komoditi yang paling banyak dikirim itu berupa kopra, kemiri, cangkang kemiri, buah mete dan hasil laut berupa ikan.
Ridwan menuturkan kapal tol laut menjamin jadwal distribusi yang konsisten, ketersediaan barang harus terjamin, dan distribusi barang harus cepat.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Kabupaten Lembata, Mikael Boli, bahkan menyebutkan, pada tahun 2020, Pemda Lembata pernah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena tercatat mengirim muatan balik kontainer terbanyak di Indonesia.
(ted)