Genap Seminggu Harga BBM di Lembata Naik Tajam, Per Botol Rp 50 Ribu
bulat.co.id - Genap sepekan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax dan pertalite di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) melonjak drastis.
Jika pada 23 Agustus 2022 lalu harganya berkisar di angka Rp 30 ribu per botol eceran, kini naik menjadi 50 ribu rupiah.
Baca Juga:
Kondisi semacam ini membuat mobilitas kendaraan menjadi terhambat. Warga juga kesulitan mendapat BBM dengan harga normal.
Ebi Jawang, warga Kota Lewoleba kepada media pada Senin (29/8/2022) mengaku kewalahan dengan harga BBM yang setiap hari mengalami kenaikan. Dia menduga, penyebab naiknya harga minyak bersubsidi disebabkan oleh adanya oknum mafia yang bermain.
"Sampai harga naik begitu mahal pasti ada penyebabnya, salah satu itu ada orang yang bermain," ujarnya.
Tidak hanya itu, masalah ini pun kembali menjadi sorotan kalangan DPRD setempat. DPRD menduga, ada mafia minyak yang ikut bermain sehingga permasalahan antrean BBM semakin parah dan menyebabkan harga eceran melonjak dan membebani masyarakat.
Persoalan menahun ini semakin parah, yang menyebabkan harga eceran yang dijual ditingkat masyarakat menjadi sulit untuk diurai. Untuk itu, DPRD mendesak digelar rapat bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata melibatkan DPRD dan pengusaha.
"Permasalahan BBM ini sangat bebankan masyarakat karena harga eceran sangat mahal bahkan sampai Rp 50 ribu per botol. Saya lihat pemerintah belum serius urus masalah ini," ungkap Alex Arakian, anggota DPRD Fraksi PKB usai rapat paripurna DPRD, Senin (29/8/2022).
Sementara itu, Pejabat Bupati Lembata Marsianus Jawa menjelaskan, permasalahan tersebut sudah terjadi sebelum ia datang di Lembata. Hingga saat ini, dia sendiri belum mengenal pemilik PT Hikam yang mengurus BBM di Lembata.
Bahkan, Marsianus sendiri mengaku sempat diteriaki warga yang antre BBM di APMS Lamahora saat mobil yang ditumpanginya melintasi antrean.
Dirinya berharap, DPRD yang tahu persis persoalan BBM di Lembata dapat menginformasikan agar dibicarakan bersama, termasuk jika sudah menyangkut kemampuan cash flow perusahaan.
(ted)