Berdiri Dekat Islamic Center, Ade Tanjung Minta Pemko Binjai dan Polres Tindak Diskotik New Lotting
Ade Rinaldy Tanjung sebagai tokoh pemuda Kota Binjai secara spontanitas terkejut atas kehadiran dan opening Diskotik New Lotting Binjai tersebut.
Baca Juga:
- Politisi Partai PDIP, Jhon Marthin Lumban Gaol : Kenapa Diskotik Krypton Masih Beroperasi dan Belum Dirazia !
- Diskotik Krypton Masih Beroperasi ! Politisi Partai PDIP, Jhon Marthin Lumban Gaol : Sudah Menyalahi, Tutup Segera !!
- Krypton Diduga Masih Beroperasi, Amru Siregar SH: Belum Ditutup dan Dirazia, Siapa Dekingnya?
"Saya cukup mengikuti persoalan diskotik ini berdiri yang dari awalnya pernah di kritisi oleh mahasiswa dan masyarakat bernama Diskotik Sempurna, namun kemungkinan sudah memiliki citra buruk karena sudah di kritisi oleh mahasiswa dan masyarakat. Namun hari ini berubah nama menjadi New Lotting," pungkas Ade Tanjung.
"Namun tidak masalah hari ini bertukar nama, namun harus sah secara mekanisme hukum yang berlaku di republik ini. Itu sepengetahuan saya harus taat dengan Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022. Tentang tata cara pelaksanaan kemitraan di bidang penanaman modal antara usaha besar dengan usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah," sambung Ade.
Masih kata Ade, diskotik ini merupakan izin usaha berisiko tinggi dan mekanismenya cukup panjang.
"Setelah saya melakukan investigasi informasi dari masyarakat diskotik tersebut diduga kuat tidak memiliki izin yang sah hari ini," ujar Ade.
Oleh karena itu, lanjut Ade, pihaknya meminta Dinas Perizinan Kota Binjai untuk memeriksa izin diskotik tersebut.
"Kedua, yang namanya diskotik kan cukup tersorot yang namanya narkoba jenis ekstasi di dalamnya, dalam hal ini saya perlu menegaskan kepada Polres Binjai agar jangan tutup mata harus tegas jangan ada proses transaksi dan beredar ekstasi didalam aktivitas Diskotik New Lotting tersebut," harapnya.
Selain itu, kata Ade, Diskotik New Lotting berdiri di dekat icon religi keislaman yang baru berdiri di Kota Binjai yang juga berdiri di kelurahan Tunggurono yaitu Masjid Al-Fatih atau Islamic Center Kota Binjai.
"Masa seperti tidak menghargai pengusahanya itu. Oleh karena itu kita meminta pengusaha agar bersadar diri sebelum menjadi keributan di Kota Binjai," tutup Ade Rinaldy Tanjung.