Diduga Korban TPPO, Orang Tua PMI di Myanmar Harap Presiden Jokowi Bantu Pemulangan

PMI Harus Bayar Rp 50 Juta Jika Ingin Berhenti Bekerja
Hendra Mulya - Jumat, 26 Mei 2023 08:15 WIB
Diduga Korban TPPO, Orang Tua PMI di Myanmar Harap Presiden Jokowi Bantu Pemulangan
Istimewa
Sekelompok pemuda di Myanmar diduga jadi korban TPPO

Namun suasana dan sistem kerja di Myanmar tidak sesuai dengan harapan. Sebab PMI diperlakukan seperti budak, kerap mendapat intimidasi dan tindakan kekerasan, serta tidak diizinkan untuk berinteraksi di luar lokasi kerja.

"Kami sudah menunggu dari tahun kemarin. Dari bulan satu (Januari), kami sudah diurus (proses pemulangan) oleh orangtua kami. Namun dari bulan satu sampai sekarang (Mei) ini, kami tidak juga dijemput-jemput oleh tiga lembaga yang mengurus. Tidak ada evakuasi sama sekali," terang Andreas.

Dalam video unggahan lainnya, Andreas menerangkan awal mula dia dan teman-temannya bersedia bekerja di Myanmar didapat dari informasi lowongan pekerjaan di luar negeri dari media sosial Facebook. Dari informasi tersebut, mereka dijanjikan gaji Rp 10 juta per bulan untuk posisi sebagai tenaga administrasi.

Setelah menjalani wawancara secara daring dan memastikan jika pekerjaan yang dijanjikan adalah resmi, mereka pun diberangkatkan oleh agen penyalur tenaga kerja menuju Thailand.

Namun sesampainya di Thailand, agen penyalur tenaga kerja yang berada di negara tersebut, justru meminta paspor dari masing-masing PMI, dengan alasan untuk diuruskan visa kerjanya. Dari situ, mereka kemudian diberangkatkan menuju KK Garden, Myanmar.

Advertisement
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru