PMI di Myanmar Berharap Dievakuasi, Diduga Korban TPPO
Kerap Dapat Tindakan Kekerasan dan Intimidasi
Hendra Mulya - Rabu, 24 Mei 2023 09:34 WIB

Istimewa
"Kami sudah menunggu dari tahun kemarin. Dari bulan satu (Januari), kami sudah diurus (proses pemulangan) oleh orangtua kami. Namun dari bulan satu sampai sekarang (Mei) ini, kami tidak juga dijemput-jemput oleh tiga lembaga yang mengurus. Tidak ada evakuasi sama sekali," terang Andreas.
Dalam video unggahan lainnya, Andreas menerangkan awal mula dia dan teman-temannya bersedia bekerja di Myanmar didapat dari informasi lowongan pekerjaan di luar negeri dari media sosial Facebook. Dari informasi tersebut, mereka dijanjikan gaji Rp 10 juta per bulan untuk posisi sebagai tenaga administrasi.
Setelah menjalani wawancara secara daring dan memastikan jika pekerjaan yang dijanjikan adalah resmi, mereka pun diberangkatkan oleh agen penyalur tenaga kerja menuju Thailand.
Namun sesampainya di Thailand, agen penyalur tenaga kerja yang berada di negara tersebut, justru meminta paspor dari masing-masing PMI, dengan alasan untuk diuruskan visa kerjanya. Dari situ, mereka kemudian diberangkatkan menuju KK Garden, Myanmar.
Editor
: Hendra Mulya
Tags
JokowiPMI Myanmar kerap disiksaPMI di Myanmar dapatkan intimidasiPMI di Myanmar minta dipulangkanPeristiwa
Berita Terkait

Gerindra Terbuka Bila Jokowi Mau Gabung: Sebuah Kehormatan

Bertemu Jokowi, Paslon Wali Kota Binjai dan Wakil Nomor Urut 4, Amir-Jiji Bahas Strategi Penting Tuk Kemajuan Binjai

Jokowi Resmikan Jalan Tol Ruas Indrapura-Kisaran Seksi 2

Kapolda Sumut Dampingi Kunker Presiden Jokowi Resmikan Beberapa Proyek Strategis Nasional

Kunker ke NTT, Presiden Jokowi didampingi Pj. Gubernur NTT Resmikan Bendungan Temef

Presiden Jokowi Resmikan 27 Ruas Jalan di Provinsi NTT
Komentar