Densus 88 Gelar Dialog Kebangsaan di Labuan Bajo, Habib Bob Kribo Jadi Pembicara

Ven Darung - Selasa, 22 Agustus 2023 12:00 WIB
Densus 88 Gelar Dialog Kebangsaan di Labuan Bajo, Habib Bob Kribo Jadi Pembicara
Ven Darung
Habib Zein Bin Assegaf atau Habib Kribo saat memaparkan materi dalam acara Dialog Kebangsaan yang digelar Densus 88 di Labuan Bajo. Senin, (21/8)


Advertisement

Kata dia, toleransi di Manggarai Barat menjadi makanan sehari-hari. "Toleransi merupakan tradisi yang telah diwariskan sejak jaman nenek moyang kami," ucapnya.

Baca Juga:

Ia pun mengukapkan fakta, bahwa tanah tempat bangunan gereja paroki Roh Kudus Labuan Bajo didirikan, adalah tanah pemberian tokoh adat yang notabene beragama Islam.


Baca Juga :Kapolda NTT: AMMTC ke-17 Membuat Labuan Bajo Makin Populer


Lanjut dia, Gereja Katolik di Flores sudah sejak lama memahami dan menjalani kehidupan yang toleran melalui tindakan nyata, dengan selalu berupaya memanusiakan manusia.

"Gereja Katolik membangun sekolah, rumah sakit bahkan jalan, yang dimanfaatkan dan dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa memandang perbedaan agamanya," tandas Romo Rikar.

Menurutnya, berbagai hal tersebut dilakukan Gereja Katholik Flores, karena dilandasi satu pemahaman bahwa beragama harus mampu memanusiakan manusia.

Sejalan dengan Romo Rikar, Habib Zein Bin Assegaf atau Habib Kribo selaku pembicara utama dalam dialog kebangsaan tersebut, mengakui begitu tingginya toleransi dan religiusitas pada orang NTT.

"Saya pikir orang NTT itu sudah menjadi manusia sebelum beragama. Sehingga ketika beragama, dia kemudian memanusiakan manusia," ungkap Habib Zein.

Agama, menurutnya harus ditujukan untuk memanusiakan manusia, bukan membinatangkan sesama. Ia pun menjelaskan, dalam ajaran Kristen misalnya, iman itu selalu dihubungkan dengan kasih, orang kalau tidak berbuat kasih berarti kafir, tidak beriman. Begitu juga dalam Islam, seseorang dikatakan belum beriman sebelum dirinya mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri.

"Dibilang mencintai orang, bukan mencintai sesama muslim saja, tetapi kepada semua manusia. Ketika output kehidupan beragama kita bukan kasih, berarti kita kafir," ucap Habib Kribo.

Baginya, toleransi itu sifatnya mutlak, karena puncak dari akal manusia adalah toleransi. "Jadi kalau manusia itu tidak toleran berarti sudah ngga benar, kenapa? karena Tuhan sendiri itu toleran. Kalau Tuhan saja toleran masa umat beragama tidak mau bertoleransi," kata Habib Kribo.



Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru