Sempat Dikira Gempa, Pohon 'Keramat' Berusia Ratusan Tahun di NTT Tumbang Timpa Rumah Warga

- Kamis, 04 Januari 2024 16:00 WIB
Sempat Dikira Gempa, Pohon 'Keramat' Berusia Ratusan Tahun di NTT Tumbang Timpa Rumah Warga
Sebuah pohon beringin yang diperkirakan berusia 186 tahun tumbang dan menimpa rumah warga di Dusun Boganatar, Desa Kringa, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/1/2024) dini hari.
bulat.co.id -Sempat dikira gempa, ternyata sebuah pohon beringin yang diperkirakan berusia 186 tahun tumbang dan menimpa rumah warga di Dusun Boganatar, Desa Kringa, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/1/2024) dini hari.

Rumah yang tertimpa pohon beringin itu dihuni empat anggota keluarga milik Siprianus Wempi. Beruntung, tak ada korban dalam peristiwa itu.

Advertisement

Rosalina Mistika (24 ), putri Siprianus mengungkapkan, pada Rabu (3/1/2024) malam sekitar pukul 19.00 Wita, ranting sebelah kiri pohon itu patah dan menghantam kabel PLN. Akibatnya lampu padam selama 10 menit.

Baca Juga:

Namun ternyata patahan ranting itu baru seperti sebuah peringatan. Pasalnya, pada dinihari, pohon yang cukup familiar dengan warga sekitar itu tumbang.

"Tetapi kurang lebih dini hari tadi kami sempat dengar bunyi akar pohon tercabut dari tanah diikuti bunyi pohon tumbang," tutur Rosalina, Kamis (4/1/2024).

BACA JUGA:Pulang Minum dari Rumah Teman, Pria Lansia di Kupang Tewas Ditikam

Sempat dikira gempa

Saat timbang, pohon itu bersuara cukup keras sebelum rantingnya menghantam tembok rumah.

Rosalina mengaku sempat bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Ia mengira terjadi gempa, apalagi mereka masih trauma dengan erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-laki.

"Kami semua sangat kaget, awalnya kami kira gempa," ucapnya.

Mereka kemudian keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata pohon berusia ratusan tahun itu tumbang.

Kemudian mereka memilih untuk pindah sementara ke rumah tetangga.

"Untuk sementara ruang makan dan ruang santai yang terkena ranting pohon, sementara lainnya aman," pungkasnya.

Setelah menerima kabar tersebut, warga Dusun Boganatar turun ke lokasi dan bergotong royong membantu mengevakuasi perabotan seperti lemari, televisi dan beberapa perabot rumah tangga lainnya.

Mereka juga membersihkan ranting-ranting besar pohon tersebut. Beberapa tokoh adat juga mengadakan ritual untuk menanam kembali pohon beringin tersebut. Bak pohon keramat, pohon beringin itu dipercaya sebagai penjaga Kampung Boganatar.

"Saat kami berusia sekolah, pohon ini sudah berusia tua menurut nenek kami waktu itu. Kita tidak bisa hitung detail berapa usianya, tetapi kurang lebih 186," ujar Yakobus Boli, salah satu tokoh adat setempat.

Yakobus menerangkan, pohon beringin itu merupakan simbol kekuatan untuk menjaga kampung halaman agar terhindar dari musibah apa pun.

"Oleh karena itu ya, inisiatif dan secara adatnya, kita tanam kembali anakan beringin untuk mengganti yang tumbang ini," pungkasnya.

Halaman :
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru