Pj Gubernur Apresiasi Program dan Dialog Interaktif Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah

"Saat ini Pemerintah provinsi NTT sangat membutuhkan tenaga kerja trampil di berbagai bidang untuk mengoptimalkan berbagai potensi-potensi sumber daya alam yang ada. Karena itu, dibutuhkan desain perencanaan tenaga kerja _(workforce planning)_ dan inovasi _(innovation planning)_ sistematis yang diharapkan muncul dari ekosistem kemitraan ini," tambahnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Layanan Pendanaan Riset LPDP, Dhani Setiawan mengungkapkan, diharapkan program ini akan sangat berdampak karena tidak hanya menyangkut satu pihak vokasi pendidikan, tetapi juga pemerintah daerah dan dunia usaha.
"Kami informasikan juga bahwa hingga saat ini kami memberikan pendanaan riset sudah mencapai kurang lebih 2.500 project riset publikasi dan baru-baru ini kami juga bekerja sama dengan universitas lainnya untuk melakukan project riset. Kerja sama kami tidak hanya dimulai di tahun ini, tetapi sudah dimulai sejak tahun 2021, dimana di tahun tersebut kami sudah melakukan pendanaan riset 66 pendiri riset di perguruan tinggi vokasi dengan besaran anggaran kurang lebih 23 miliar dan di sini kami melihat perguruan tinggi vokasi memiliki potensi dan talenta yang sangat baik," jelas Dhani.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Dr. Ir. Kiky Yulianti, mengatakan pengembangan ekosistem kemitraan ini dilihat dari adanyapotensi daerah.
"Program ekosistem kemitraan yang kita lakukan di Provinsi NTT ini tentu dengan alasan juga terkait potensi daerah disini. Program ini adalah penguatan ekosistem kelimpahan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah, maksudnya potensi daerah NTT berbasis peluang, tetapi itu tidak bisa dilakukan sendirian. Oleh karena itu, dengan dukungan LPDP maka kami mengambil inisiatif untuk berkolaborasi bersama mengembangkan inovasi, mengubah potensi- potensi daerah menjadi peluang yang nantinya berdampak positif terhadap pengingkatan ekonomi daerah," tambah Kiki.
Adapun juga Direktur Politeknik Pertanian Kupang Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc memaparkan, program kegiatan ini dilaksanakan selama 3 tahun. "Tahun pertama dilaksanakan riset kemudian akan dijadikan model ekosistem untuk mengembangkan master inovasi berbasis potensi di NTT.
Tahun kedua dan ketiga akan fokus pada implementasi riset terapan untuk menghasilkan inovasi yang selaras dengan pembangunan ekonomi," jelas Johanis.

Mawatu Resort Babat Mangrove untuk Bangun Tanggul, AHY: Mangrove Itu Tanggul Alami

Wagub Jhoni Asadoma Tinjau Hotel yang Membabat Mangrove dan Memagari Laut di Labuan Bajo

Wagub NTT Tahan Kencing Gara gara Toilet Rusak

Walhi NTT Buka Suara Soal Reklamasi Pantai Mawatu Resort

Floresa Minta Polda NTT Profesional Tangani Kasus Kekerasan Terhadap Pimred Floresa
