Replikasi Klaster Pangan, TPID Nias dan BI Sibolga Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Muhammad Fajar Andrianto menjelaskan, sejak 2006, Bank Indonesia telah melaksanakan program klaster UMKM produsen komoditas unggulan daerah, maupun komoditas ekspor, bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun dinas terkait lainnya.
Baca Juga:
Program ini bertujuan mendukung pengembangan ekonomi daerah melalui peningkatan kinerja UMKM yang tergabung dalam klaster, meliputi proses usaha tani dari hulu sampai hilir antara lain dari aspek budidaya, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran produk.
"Kemudian sejak 2014, pengembangan klaster lebih difokuskan pada komoditas yang mendukung ketahanan pangan, komoditas berorientasi ekspor, dan komoditas sumber tekanan inflasi volatile food," katanya.
Sebagaimana tindaklanjut arahan Presiden dakam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, serta sinergi High Level Rakorpusda dan GNPIP 2022, BI Sibolga bersama TPID aktif bersinergi melakukan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Program GNPIP 2023, memiliki 7 (tujuh) program unggulan, di antaranya dukungan memperkuat ketahanan komoditas hortikultura dan pangan strategis lainnya melalui Implementasi Best Practices Pengembangan Klaster Pangan dari hulu ke hilir.
"Implementasi dimaksud diharapkan menghasilkan stabilitas harga dan ketahanan pangan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi," katanya.
Dijelaskan, GNPIP menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.

Frid Ndarung: Pernyataan Yopi Soal Beras Lembor itu Persoalan Dia

Ranperda Pangan Lokal Jadi Solusi Dari Permasalahan yang Dihadapi Petani dan Pelaku UMKM

Warga Curhat ke DPRD Soal Harga Pangan Lokal yang Murah dan Ketiadaan Pasar

Dukung Ketahanan Pangan, BPS Labuhanbatu Siap Bersinergi Bersama DPD TMI Labuhanbatu

Dukung Swasembada Pangan 2025, Penanaman Jagung Sejuta Hektar Diluncurkan di Labuhanbatu
