Akibat Jalan Rusak, Warga Gotong Jenazah Sejauh 4 Kilometer

Habibi - Rabu, 26 April 2023 08:58 WIB
Akibat Jalan Rusak, Warga Gotong Jenazah Sejauh 4 Kilometer
Istimewa
bulat.co.id -. Masyarakat menggotong jenazah seorang remaja (19) sejauh empat kilometer ke wilayah Tilu Tuna, Desa Wae Jare, Kecamatan Mbeliling.

Kejadian ini terjadi beberapa waktu lalu, dimana remaja tersebut meninggal dunia di RSUD Komodo, Labuan Bajo Manggarai Barat NTT.

Advertisement

Ia mendapat perawatan medis selama dua hari di RSUD Komodo. Namun nyawanya tak tertolong.

Baca Juga:
Baca Juga:Sambut Idul Fitri, Polisi Amankan Sholat Tarawih di Labuan Bajo

Jenazahnya kemudian dibawa ke kampung halamannya. Awalnya jenazah dibawa menggunakan mobil ambulance.

Mobil jenazah itu berangkat dari RSUD Komodo melalui wilayah Desa Golo Lujang perbatasan Kecamatan Boleng dan Kecamatan Mbeliling, kabupaten Manggarai Barat.

Namun, mobil jenazah itu hanya sampai di ujung aspal setelah kampung Puntu, Desa Golo Lujang, Kecamatan Boleng.

Akibat infrastruktur jalan rusak parah. Mobil ambulance yang membawa jenazah tidak bisa menjangkau Tilu Tuna.


Pihak keluarga dari Kampung Tilutuna dan Kampung Jare menjemput jenazah di ujung aspal setelah Kampung Puntu.

Warga terpaksa menggotong jenazah menyusuri jalansetapak sejauh 4 kilometer.

"Mobil ambulance hanya sampai di ujung aspal setelah kampung Puntu. Tidak tembus sampai di Tilutuna karena tidak ada jalan raya. Warga kampung Jare dan Tilutuna yang gotong kemarin," jelas salah satu keluarga, Basri, seperti dilansir dari okebajo.com, Rabu (26/4/2023).

Basri menjelaskan, mobil jenazah dari RSUD Komodo itu tidak ikut jalan dari Bambor ke Wae Jare. Hal itu karena ruas jalan dari cabang Bambor menuju Desa Wae Jare rusak parah dan tidak terjangkau kendaraan roda empat.

"Kalau ikut Bambor,mobil ambulance hanya sampai di ujung aspal sebelum kampung Rengkas. Jalan dari Rengkas ke Wae Jare rusak parah dan sangat jauh lagi untuk sampai di kampung Tilutuna", jelasnya Basri.

Basri juga menambahkan Warga juga sering menggotong pasien atau ibu hamil yang hendak ke rumah sakit.

"Kejadian seperti ini selalu saja terulang. Ini bukan perkara baru bagi kami di Desa Wae Jare, lebih khusunya Kampung Tilutuna. Kami terpaksa melintasi hutan dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan," tambahnya.

Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru