Tradisi Sedekah Laut Asemdoyong Pemalang Ditetapkan Jadi WBTB

bulat.co.id - Melalui sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2022 yang diadakan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) RI di Yogyakarta, tradisi upacara sedekah laut atau lebih di kenal dengan nama Baritan Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, akhirnya ditetapkan sebagai WBTB Indonesia.

Baca Juga:

• Disparbud Pakpak Bharat Gelar Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/Pondok Wisata
• Pemkab Pemalang Adakan Acara Sinergitas dengan Stakeholder dan Insan Pers
• Begini Kondisi Terkini Stadion Utama Sumut yang Bakal Digunakan Tuk Penutupan PON XXI

Kepala Desa Asem Doyong, Yusuf Mujadi kepada awak media mengatakanbahwa tradisi sedekah laut atau Baritan Desa Asemdoyong sudah ada sejak tahun 1950. Pada awalnya sedekah laut dilakukan secara individu.

Baca Juga: Lokomotif Pabrik Gula Kediri dan Sumberharjo Pemalang di Bawa ke Belanda

"Lama kelamaan akhirnya para nelayan berinsiatif untuk melaksanakan sedekah laut atau Baritan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)," kata Yusuf, Minggu (9/4/2023).

Acara Baritan sendiri diadakan setiap 1 bulan Muharram atau 1 Suro (Jawa). Dalam kegiatan tersebut nelayan beramai-ramai membuat sesaji atau ancak untuk kemudian dilarung ke tengah laut menggunakan perahu atau kapal dengan jumlah banyak.

Sesaji berbentuk ancak dikenal dengan nama Subala-subali. "Ada 3 nama sesaji yang dilarung yaitu Gemplo, Cantrang dan Garok," tambahnya.

Arti dari tradisi Baritan yang di wariskan turun-temurun ini adalah sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan limpahan dan keberkahan rezeki dari hasil laut kepada masyarakat Desa Asemdoyong yang berprofesi sebagai nelayan.

"Saya berharap tradisi ini dijaga dan terus dilestarikan agar nantinya anak cucu kita jadi tahu, bahwasanya kita punya tradisi yang begitu hebat," jelas Yusuf Mujadi.