Amanat Minta Kapolres Usut Tuntas Kasus Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat
bulat.co.id- Aliansi Mahasiswa Kabupaten Langkat Anti Narkotika (Amanat), meminta kepada Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang untuk mengusut tuntas kasus penembakan oleh OTK yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat, Paino (47), warga Dusun VII Bukit Dinding, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
Baca Juga:
- Sekretaris Komisi A DPRD Sergai Dukung Kinerja Polisi Ungkap Kasus Dugaan Pembunuhan Pelajar Terbungkus Karung
- Pasca Dilantik Anggota Legislatif, Polres Tebing Tinggi Lanjutkan Proses Hukum Anggota DPRD Aktif Tebing Tinggi
- Pilkada Serentak 2024, Ketua DPRD Madina Soroti Tingkat Kehadiran Pemilih Rendah
"Kapolres Langkat yang baru, AKBP Faisal Rahmat Husein harus bergerak cepat mencari penembak atau pelaku, agar masyarakat Langkat percaya dengan Polres Langkat," ujar Ketua Amanat,Agung saat dikonfirmasibulat.co.id, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga:Mantan Anggota DPRD Langkat Ditemukan Tewas Dengan Luka Tembak
Peristiwa ini, kata Agung, membuat warga Kabupaten Langkat semakin was-was dan cemas dengan adanya aksi "koboy".
"Agar tidak ada koboy di Kabupaten Langkat, maka Polres Langkat harus bergerak cepat. Negara kita negara hukum, jangan seenaknya saja memiliki atau menguasai senjata api apabila pelakunya itu masyarakat sipil," terang Agung.
Agung juga berharap agar Kabupaten Langkat lebih kondusif di bawah kepemimpinan Kapolres Langkat yang baru. "Bila perlu, tingkatkan patroli malam di kawasan pelosok yang jarang tersentuh, hal ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan di wilayah Langkat," pungkasnya.
Sebelumnya,mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat periode2014-2019, Paino (47) warga Dusun 7 Bukit Dinding, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat ditemukan tewas dengan luka tembakan di kawasan Devisi I, Desa Basilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
Informasi yang berhasil diterimabulat.co.id,peristiwaterjadi pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.
Sebelum peristiwa, korban bersama temannya sedang duduk di warung milik Miran yang berada di Dusun 1, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, sambil menunggu teman-teman lainnya. Sekitar pukul 22.45 WIB, Aipda Solomo datang bersama teman-temannya di warung tersebut dan mengobrol bersama.
Usai mengobrol, sekitar pukul 23.00 WIB, korban bersama temannya membubarkan diri dan beranjak pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan Paino pulang mengendarai sepeda motor jenis KLX. Namun, diperjalanan terdengar suara letusan pada pukul 23.18 WIB. Teman korban, Arif, melihat Paino tergeletak ditengah jalan.
Merasa takut, Arif memanggil temannya Hendra dan langsung menuju ke TKP. Saat membalikkan tubuh korban, mereka menemukan ada luka tembak di bagian dada.
Kemudian, sekitar pukul 23.54 WIB, Arif dan Hendra membawa korban ke RS. Putri Bidadari, jalan Jalinsum Medan - Sumut, Desa Jentera, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
Saat diperiksa, dokter jaga menyatakan kalau korban telah meninggal dunia. Pihak keluarga yang tiba di rumah sakit pada Jumat (27/1/2023) dini hari langsung membawa jenazah korban usai dilakukan otopsi untuk keperluan penyelidikan pihak kepolisian.